TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Makin banyak saja pengembang properti yang berminat masuk bisnis jalan tol. Sasarannya adalah untuk mendukung pengembangan kawasan properti mereka.
Kabar terbaru, Grup Alam Sutera kepincut menggarap proyek jalan tol Semanan–Balaraja.
Alam Sutera sudah mengajukan proposal usulan beserta kajian uji kelayakan ruas jalan tol ini kepada Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPJT Kementerian PUPR). Proyeksi nilai investasi jalan tol sepanjang 31,67 kilometer (km) itu sekitar Rp 11,31 triliun.
Hery Trisaputra Zuna, Kepala BPJT Kementerian PUPR menyatakan, usulan Alam Sutera masih dalam tahap pembahasan dan menunggu keputusan rencana lelang di Kementerian PUPR.
"Kalau disetujui Menteri PUPR, baru bisa dilelang dan mereka akan mendapat hak right to match," ungkap Herry, Jumat (22/4/2016).
Yang pasti, Kementerian PUPR menetapkan tiga syarat bagi prakarsa proyek jalan tol.
Pertama, jalan tersebut harus terintegrasi dengan ruas tol yang sudah ada. Kedua harus layak secara ekonomi. Ketiga, pemrakarsa proyek harus punya duit sendiri.
BPJT menilai, proyek tol Semanan–Balaraja memenuhi syarat pertama. Pasalnya, proyek tersebut terintegrasi dengan enam ruas tol yang ada.
Dikonfirmasi terpisah, manajemen PT Alam Sutera Realty Tbk mengaku tak tahu mengenai rencana ini.
Mereka menyatakan hingga kini tak ada pembicaraan soal pembangunan jalan tol Semanan-Balaraja.
"Kami tik bisa berkomentar," kata Vincent T. W. Sjahbana Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutera Realty Tbk.
Jangka panjang
Selain Grup Alam Sutera, beredar kabar Grup Salim dan Grup Agung Sedayu ingin jadi pemrakarsa proyek jalan tol Kamal–Teluk Naga–Balaraja. Jalan tol sepanjang 48,3 km ini diprediksi butuh dana investasi sebesar Rp 18 triliun.
Grup Sinar Mas sudah lebih dulu mengantongi tiket pengembangan proyek jalan tol.
Melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk, Grup Sinar Mas berkongsi dengan PT Astratel Nusantara, PT Transindo Karya dan PT Sinar Usaha Mahitala, menggarap proyek tol Serpong–Balaraja.
Mereka memperoleh konsesi jalan tol sepanjang 31 km, menghubungkan kota Tangerang Selatan menuju Kabupaten Tangerang.
Selain menggarap proyek tol, Bumi Serpong ingin menambah tabungan lahan alias landbank di sekitar proyek tol Serpong–Balaraja.
"Itu rencana jangka panjang," kata Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Ferry Salanto, Asociate Director Research Colliers International Indonesia berpendapat, pemicu ekspansi jalan tol oleh pengembang properti lantaran ketersediaan lahan di ibukota makin sempit. Karenanya pengembang harus menyisir pinggir ibukota.
Proyek tol memang menyedot dana investasi besar. Namun Ferry melihat hal itu sebanding dengan keuntungan jangka panjang yang didapat pengembang properti.
Reporter: RR Putri Werdiningsih