News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Natal dan Tahun Baru 2025

Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Mudik saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025 Naik 3 Kali Lipat

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024) malam.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat lonjakan signifikan pada jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik tahun ini meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada Nataru tahun lalu.

Dibanding saat Nataru 2023/2024, jumlah kendaraan yang mudik saat itu sekitar 2.800, tahun ini Darmawan memperkirakan lebih dari 7.500 sampai 8.000.

Baca juga: Transaksi SPKLU Melonjak di Tempat Wisata Wilayah Bali 

"Kami mendeteksi bahwa jumlah kendaraan listrik yang mudik di Natal Tahun Baru tahun ini dibanding dengan Nataru tahun lalu meningkat sampai tiga kali lipat," kata Darmawan dalam konferensi pers di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024) malam.

Kenaikan ini juga terjadi pada transaksi pengisian daya yang meningkat hampir lima kali lipat.

Guna mengantisipasi lonjakan kendaraan listrik, PLN meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Peningkatan jumlah SPKLU ini mencapai delapan kali lipat atau sekitar 800 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Ini laporan terakhir, baru 15 menit yang lalu, kami mengecek setiap antrean di setiap SPKLU terkendali dan tidak ada antrean yang berarti," ujar Darmawan.

Penambahan jumlah SPKLU ini juga untuk mengakomodir pengguna kendaraan listrik yang ketika mengisi daya, membutuhkan waktu lebih lama dibanding mengisi bensin pada kendaraan konvensional.

Darmawan mengatakan, proses pengisian daya mobil listrik dengan ultra-fast charging bisa memakan waktu antara 10 hingga 25 menit dibandingkan dengan mengisi bensi pada kendaraan konvesional hanya sepanjang dua menit.

Hal itu berpotensi menimbulkan antrean panjang, terutama jika banyak kendaraan yang mengisi daya pada waktu bersamaan.

Dengan tambahan jumlah SPKLU yang signifikan, ia mengatakan PLN mampu mengendalikan antrean.

"Kami menambah jumlah SPKLU sebanyak delapan kali lipat atau 800 persen dibanding jumlah SPKLU pada Nataru di tahun 2023-2024," ucap Darmawan.

"Sampai malam ini kami terus mengecek, memonitor jumlah antrean di setiap SPKLU dan alhamdulillah jadi selama H-5 sampai hari ini antreannya cukup terkendali," lanjutnya.

PLN pun melakukan pemantauan dari Banten hingga Jawa Timur, serta di jalur Trans Sumatra, memastikan bahwa pemudik dengan kendaraan listrik dapat melakukan perjalanan dengan lancar tanpa kendala berarti.

"Para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik bisa mudik dengan lancar," pungkas Darmawan.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini