TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Eddy Sindoro, Chairman PT Paramount Enterprise International yang berkantor pusat di Gading Serpong, Tangerang Selatan, resmi dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari bepergian ke luar negeri terkait dengan kasus dugaan suap panitera Pengadilan Jakarta Pusat.
"KPK telah mengirimkan surat permohonan cekal atas nama Eddy Sindoro, per 28 April 2016, untuk 6 bulan ke depan," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Menurut Yuyuk, penyidik KPK menemukan indikasi dugaan keterlibatan Eddy dalam kasus dugaan suap panitera PN Jakpus yang tengah disidik KPK.
PT Paramount Enterprise International (PT Paramount Enterprise) yang dikendalikan dan dimiliki Eddy merupakan nama baru dari PT Paramount Land.
Mereka secara resmi mengganti nama dan logo perusahaan menjadi PT Paramount Enterprise International pada tahun 2014.
Logo baru yang diadopsi berbentuk 9 pilar, melambangkan kekuatan dan struktur perusahaan yang kokoh. Angka sembilan sendiri merupakan angka tertinggi dalam mitologi China.
Sejak didirikan pada 2006, hingga saat ini Paramount Enterprise tumbuh menjadi perusahaan proeprti yang disegani.
Perusahaan ini sudah mengembangkan 17 klaster, 10 properti komersial, dan dua properti high rise. Angka penjualan bendera perusahaan ini selalu di atas Rp 1 triliun.
PT Paramount Enterprise memiliki bank tanah seluas 1.200 hektar yang dimanfaatkan sebagai perumahan berskala kota dengan nama Gading Serpong.
Grup ini juga tengah membangun Bezpark Commercial di Balaraja, Tangerang, Paramount Village dan Paramount Square seluas 9 hektar di Semarang, Jawa Tengah, dua unit hotel di Surabaya, Jawa Timur, dan satu unit hotel di Bali.
Dalam waktu dekat, mereka akan memulai pembangunan properti terintegrasi di Central Business District (CBD) Jakarta dan di pusat bisnis Pekanbaru, Riau.
Paramount Enterprise juga telah mengakuisisi lahan di lokasi strategis, Manado dan Balikpapan untuk dikembangkan menjadi perumahan.
Selain bidang properti, PT Paramount Enterprise juga merambah sektor fisheries atas nama Paramount Fishing Indonesia dan Indomarind,courier services, energi alternatif berupa power plant, dan investasi strategis lainnya.
Penulis: Hilda B Alexander