News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Infrastruktur di Wilayah Perbatasan Segera Diperbaiki

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMANDAN SEKTOR TIMUR UNIFIL TINJAU AREA OPERASI INDOBATT - (Lebanon, 8 Mei 2015). Komandan Sektor Timur UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) Brigjen Antonio Ruiz Olmos dari Spanyol meninjau Area Operasi yang menjadi tanggung jawab Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-I/Unifil (Indobatt/ Indonesian Battalion), di sekitar Lebanon Selatan, kemarin. Komandan Sektor Timur Unifil Brigjen Antonio Ruiz Olmos didampingi oleh Wakil Komandan (Wadan) Sektor Timur Kolonel Kav Yotanabey meninjau Area Operasi Kompi Alfa di UN Posn 9-63 untuk melihat secara langsung kegiatan Prajurit Indobatt serta meninjau Pos B-78 dan TP-36 yang berada di sekitar pagar perbatasan negara (blue line) Lebanon dengan Israel. (*)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berhasil membangun pos lintas batas negara (PLBN) di tujuh lokasi prioritas.

Ke depannya PUPR juga memperbaiki infrastruktur dasar melalui kegiatan Pengembangan Infrastruktur Permukiman (PIP) di kawasan perbatasan.

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Rina Farida mengatakan perbaikan bangunan pos lintas batas membuat lalu lintas keluar masuk orang dan barang meningkat.

Bila tidak didukung ketersediaan infrastruktur dasar, Rina menilai permukiman di sekitar akan mengalami degradasi baik ekonomi maupun sosial.

"Makanya kita buat masterplan-nya dan bangun infrastruktur sebelum perbatasan semakin ramai oleh permukiman. Infrastruktur dasar juga menjadi salah satu pengungkit ekonomi masyarakat sekitar," kata Rina, Jumat (13/5/2016).

Saat ini PLBN Entikong progresnya sudah mencapai 55 persen. Dengan adanya PIP misalkan saja jalan lingkungan yang sudah diaspal/dibeton, masyarakat sekitar perbatasan dapat membawa berbagai hasil kebunnya lebih lancar sekaligus membuka keterisoliran.

"Ini dukungan terhadap agenda prioritas Nawa Cita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," kata Rina.

Berikut ini sembilan kawasan PIP di perbatasan yang saat ini tengah dikebut pembangunan infrastrukturnya yang merupakan program multiyears:

1. Permukiman Long Apari di Kabupaten Mahakam, Kalimantan Timur dengan anggaran sebesar Rp 64 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2016.

2. Permukiman Sebatik Tengah di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur dengan anggaran Rp 92 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

3. Permukiman Aruk Sajingan Besar di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan anggaran Rp 63 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

4. Permukiman Nanga Badau di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan anggaran Rp 66 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

5. Permukiman Motamassin Kobalima Timur di Kabupaten Malaka, NTT dengan anggaran Rp 82 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

6. Permukiman Wini Insana Utara di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT dengan anggaran Rp 82 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

7. Permukiman Skouw Muara Tami di Kota Jayapura, Papua dengan anggaran Rp 95 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

8. Permukiman Motaain di Kabupaten Belo, NTT dengan anggaran Rp 92 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

9. Permukiman Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan anggaran Rp 125 miliar. Waktu pelaksanaan 2015-2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini