TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kemtan) mengklaim telah berhasil menurunkan harga bawang merah sebesar Rp 16.000 hingga Rp 20.000 per kg di Pasar Kramatjati, Jakarta.
Namun berdasar data pasar survei Kementerian Perdagangan (Kemdag) harga rata-rata bawang merah per 24 Mei 2016 secara nasional sebesar Rp 42.600 per kg.
Artinya, harga bawang merah yang diklaim Kemtan itu belum dirasakan masyarakat umum.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membantah harga bawang merah masih tinggi.
Ia berpatokan pada data Kemtan yang menyebutkan harga bawang sudah turun di bawah Rp 20.000 per kg.
Bahkan karena sudah turun, Perum Bulog yang sebelumnya melakukan pembelian bawang dari petani kewalahan menjual bawang milik mereka.
"Saat ini stok bawang Perum Bulog 1.000 ton, lebih tinggi dari stok bawang tahun lalu Rp 100 ton bawang merah dan harga stabil," ujarnya, Selasa (24/5/2016).
Namun pernyataan Mentan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang mengatakan telah menugaskan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan impor bawang merah.
Mereka adalah Perum Bulog, PT Berdikari dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Pemerintah berencana mengimpor 2.500 ton bawang merah, untuk bisa menekan harga saat bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Saat ini harga bawang merah Rp 40.000 per kg hingga RP 43.000 per kg, dan ditargetkan turun jadi Rp 20.000 per kg.
Impor bawang merah dilakukan karena panen baru terjadi mulai 2 minggu hingga 3 minggu ke depan. Sementara di saat yang bersamaan, kebutuhan terus tinggi.
Kendati begitu, belum disebutkan dari negara mana bawang merah ini akan diimpor.
Reporter: Noverius Laol