TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Raksasa perusahaan minuman Coca-Cola Co dan Coca-Cola FEMSA SAB kian memperluas penjualan minuman non-soda dan meningkatkan bisnis minumannya di wilayah Amerika Latin.
Pasca menyetujui pembelian AdeS, bisnis minuman berbasis kedelai dari Unilever sekitar US$ 575 juta.
Dalam pernyataan hari Rabu (1/6/2016), perusahaan yang berpusat di Atlanta dan Meksiko itu mengatakan, setelah pengambilalihan tuntas, AdeS akan menjadi bagian bisnis minuman non-soda yang diproduksi bersama oleh Coca-Cola FEMSA dan Coca-Cola dalam wilayah waralabanya.
AdeS, yang dikenal untuk produk minuman kedelai - susu dan jus buah beragam rasa, memiliki pendapatan sebesar US$ 284 juta pada tahun 2015.
Didirikan pada tahun 1988 di Argentina, merk minuman AdeS terkenal di Brasil , Meksiko , Argentina , Uruguay , Paraguay , Bolivia , Chili dan Kolombia.
Bagi Unilever, penjualan itu langkah terbaru untuk melepas aset-aset dalam bisnis makanannya yang kesulitan, di mana pertumbuhan melambat dalam beberapa tahun ini akibat kurang inovasi dan turunnya permintaan, sehingga perusahaan terpaksa menjual merek-merek seperti Slim-Fast dan Ragu.
Sekitar dua-pertiga pendapatan perusahaan makanan itu berasal dari pasar yang sudah jenuh seperti di Amerika.
Saham Coca-Cola naik tipis pada perdagangan New York Stock Exchange.
Di satu sisi, saham Unilever naik 1,2% di London Stock Exchange. Saham Coca-Cola FEMSA naik 1,3% di Mexican Stock Exchange.