News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wamenkop Sarankan Susu Tetap Harus Ada di Makan Bergizi Gratis Sekalipun Kemasan UHT

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyarankan agar susu tetap menjadi bagian dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pada saat penyelenggaraan perdana MBG hari Senin (6/1/2025) kemarin, ditemukan beberapa murid sekolah tidak menerima susu dalam menu makanan mereka.

Padahal sebelumnya, menu susu selalu ada dalam uji coba program MBG.

Baca juga: Apple Ketemu Menperin Agus Gumiwang, iPhone 16 Tetap Belum Bisa Dijual

Menurut Ferry, susu masih ada di dalam program MBG, haya saja pembagiannya tidak setiap hari.

"Masuk. Masih tetap ada. Kan kita tetap selingi susu di 1-2 hari dalam seminggu," katanya ketika ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

Terkait dengan tidak adanya susu di beberapa sekolah selama dua hari ini MBG berjalan, Ferry menduga itu karena program ini masih dalam tahap uji coba pertama.

"Mungkin karena itu baru tahap uji coba pertama, tapi mudah-mudahan insyaallah bisa diselingi dalam 1-2 hari, tetap diberikan susu," ujar Ferry.

Baca juga: Wamenkop Ferry: Ironis, Anggota Koperasi Kelapa Sawit Ikut Antre Beli Minyak Goreng

Ia berharap pekan ini sudah bisa diberikan susu bagi para siswa penerima MBG.

"Ya, insyaallah sih. Ini kan masih simulasi uji coba, jadi ya mudah-mudahan uji cobanya bisa lancar," ucap Ferry.

Ia pun menyarankan agar ke depannya susu bisa selalu menjadi bagian dari menu MBG, sekalipun itu berbentuk kemasan UHT.

Sebab, jika mengadalkan susu hasil produksi koperasi peternakan sapi perah lokal akan sulit karena mereka biasanya hanya memproduksi untuk di daerah sekitarnya.

"Kalau koperasi peternakan sapi perah itu kan pasti hanya bisa berkontribusi terhadap siswa-siswa di sekolah yang ada di sekitar sentra-sentra pertanakan sapi perahnya," jelas Ferry.

"Tapi kalau di luar Jawa atau daerah-daerah sekolah-sekolah yang jauh dari sentra pertanakan sapi perah, menurut pendapat saya memang tetap harus diberikan susu dalam bentuk kemasan UHT atau susu bubuk supaya bisa tetap menjaga protein mereka dari asupan susu," pungkasnya.

Sebelumya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan alasan tidak adanya susu dalam menu makan bergizi gratis yang didistribusikan kepada siswa di wilayah Jakarta hari ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini