Arab Saudi bertentangan dengan Iran, sekutu lama OPEC yang menggenjot produksi minyaknya ke level sebelum terkena sanksi ekonomi, meskipun pasokan minyaknya cukup banyak.
Al Falih menegaskan kembali sikap Saudi bahwa Iran harus menjadi bagian dari setiap perjanjian OPEC ke depan untuk menjaga volume produksi.
"Jika semua orang berhenti berproduksi, Iran juga harus melakukannya seperti orang lain," ujarnya.
Namun, sikap Al Falih terhadap Iran tampaknya lebih lunak dibanding pendahulunya, Ali al-Naimi yang puluhan tahun menjadi Menteri Energi Arab Saudi.
Al Falih mengakui bahwa "setiap negara memiliki hak dan berdaulat untuk mengelola produksi minyaknya sendiri."
Dia bahkan menyebut Iran "anggota kunci " OPEC, dan berjanji bahwa Arab Saudi akan "bekerja sama dengan semua negara anggota .”
Sumber: CNN Money