News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi Pasar Modal

Untung rugi investasi reksadana cara lump sum

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Strategi investasi reksadana dengan cara lump sum cocok digunakan oleh investor yang sulit mendisiplinkan diri dalam melakukan investasi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Untuk memilih strategi investasi reksadana yang paling cocok untuk Anda, tengok lagi rencana keuangan Anda.

Sesuaikan rencana keuangan dan karakter risiko untuk menemukan strategi investasi reksadana yang pas.

Strategi investasi reksadana dengan cara lump sum cocok digunakan oleh investor yang sulit mendisiplinkan diri dalam melakukan investasi.

“Investasi sekaligus ini memang lebih tidak ribet, investor tidak harus bolak-balik menyetor investasi,” kata Edward P. Lubis, Direktur Utama Bahana TCW Investment Management.

Strategi investasi ini bisa digunakan oleh investor-investor yang menerima penghasilan tidak tetap.

Misalnya saja pemilik toko. Dia pun  bisa berinvestasi setiap menerima keuntungan.

Strategi investasi ini juga bisa menguntungkan bila investor memperhatikan market timing.

Perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto mengatakan, apabila pasar sedang bergerak menguat dan investor masuk ke pasar saat harga masih di bawah, investasi dengan cara lump sum akan langsung memberikan manfaat bagi investor.

“Peningkatan aset dengan nilai besar akan terasa,” kata dia.

Karena itu, investor harus memahami waktu yang tepat untuk memulai investasi, agar memperoleh hasil maksimal. Masalahnya, sangat sulit untuk menentukan waktu yang tepat masuk ke pasar.

“Orang yang ahli saja masih kesulitan menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi,” cetus Edward.

Alhasil, masalah market timing ini juga menjadi salah satu kelemahan dari strategi investasi lump sum.

Bila investor ragu-ragu dan selalu merasa waktunya kurang pas untuk masuk ke pasar lantaran pasar sedang bergejolak, bisa jadi ia malah tertinggal dan gagal masuk di posisi harga yang murah.

Atau bisa jadi, investor salah membuat keputusan, sehingga akhirnya malah masuk ke pasar saat harga sudah naik tinggi dan mendekati koreksi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini