Selain itu, investasi dengan cara lump sum ini kurang cocok bagi investor yang modalnya tidak terlalu besar. Semakin besar nilai investasi awal, akan semakin optimal hasilnya.
Investasi reksadana secara sekaligus ini cocok digunakan untuk kebutuhan investasi dalam jangka pendek dan menengah, terutama kebutuhan keuangan dalam periode kurang dari lima tahun.
“Karena tujuan keuangan dalam jangka waktu tersebut membutuhkan kepastian likuiditas,” cetus Eko.
Dengan asumsi kinerja pasar modal di jangka pendek atau jangka menengah positif, investasi dengan cara lump sum bisa memberikan imbal hasil lebih optimal ketimbang investasi secara berkala.
Dengan demikian, investor akan lebih mudah mencapai target imbal hasil yang diinginkan.
Eko mencontohkan, strategi investasi ini cocok digunakan untuk mempersiapkan biaya menunaikan ibadah haji beberapa tahun ke depan.
Atau investor juga bisa memanfaatkan strategi ini untuk menyiapkan dana renovasi rumah.
Tentu saja, investor tetap harus rajin melakukan evaluasi atas kinerja investasinya.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah apakah hasil investasi tersebut bisa mengalahkan tingkat inflasi
Reporter: Francisca Bertha Vistika