TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) rencananya mencabut subsidi untuk bahan bakar minyak jenis Solar. Saat ini pemerintah masih memberi subsidi sebanyak Rp 1.000 per liter.
Menteri ESDM Sudirman Said menegaskan jika subsidi dihapuskan, harga solar tidak akan naik ini karena harga jualnya masih mengacu pada harga minyak dunia di level 40 dollar AS per barrel.
"Kalau dikatakan subsidi dicabut harga jadi naik, itu tidak benar," ujar Sudirman di kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (14/6/2016).
Sudirman pun berharap dengan pencabutan subsidi Solar, masyarakat tidak perlu khawatir akan ada ketidakpastian harga di pasar.
Sudirman meramalkan harga Solar akan tetap sama sampai penutupan tahun 2016.
"Kita punya kalkulasi dan prediksi, mudah mudahan menuju akhir tahun
tidak perlu ada kenaikan harga," kata Sudirman.
Saat ini, harga minyak dunia kembali cenderung naik yang bagi Indonesia bisa berpengaruh pada harga jual solar di masa datang.
Sudirman menilai pihaknya tidak bisa mengontrol kecenderungan tersebut. Namun dia menegaskan, dengan pencabutan subsidi solar ini negara bisa menghemat Rp 16 triliun anggaran.
"Ya kenaikan harga minyak dunia itu kan sesuatu yang tidak bisa kita kontrol," jelas Sudirman.