News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemendag Akui Jeroan Sapi Tak Baik Untuk Kesehatan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Cihaurgeulis, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (4/7/2016). Memasuki H-2 Lebaran harga daging sapi di berbagai pasar tradisional di Kota Bandung kembali naik dari Rp 110.000 - Rp 120.000 per kg menjadi Rp 120.000 - Rp 130.000 per kg. Meski demikian, itu tidak mempengaruhi daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri, seperti di jongko ini pembeli meningkat hingga 50 persen. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono‎

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui jeroan sapi kurang baik bagi kesehatan karena mengandung kolesterol yang tinggi.

Walau begitu, Kemendag akan membuka keran impor jeroan sapi seiring adanya permintaan dari Kementerian Pertanian, dimana sebelumnya impor jeroan dilarang saat era Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dengan asalan kesehatan.

"Ini situasional, jadi ketentuan bisa dinamis, kalau memang dibutuhkan ya dibuka (impor), kalau enggak dibutuhkan ditutup," ujar ‎Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Karyanto Suprih‎, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Ketika impor jeroan sapi sudah terlaksana, Karyanto memastikan jeroan-jeroan tersebut harus dikrocek tersebut dahulu, sehingga tidak asal masuk ke dalam negeri.

"Ada karantinanya, di cek, dilihat syarat-syaratnya dong, syaratnya nanti itu dikarantina. Bukan cuman jeroan (enggak sehat), daging juga bikin kolesterol, makanya jangan makan jeroan, ikan saja, jeroan emang enggak baik," ujar Karyano.

‎Persoalan waktu dimulainya dan akan sampai kapan dilaksanakan impor jeroan sapi, Karyano mengaku belum mengetahuinya dan masih menunggu adanya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan).

"Kami belum bicara secara intensif, belum dikeluarkan Permentanya. Intinya kami satu suara, kalau sekarang Kementan ingin buka, ya pemerintah harus satu suara," tutur Karyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini