Dari pencapaian Rp 9,9 triliun itu, lagi-lagi, RCTI berhasil meraup kue iklan sebesar Rp 1,6 triliun atau sekitar 16 persen.
Perolehan inipun meningkat bila merujuk Ramadan tahun lalu di mana RCTI hanya meraih 1 triliun.
Peningkatan pendapatan RCTI ini kemungkinan berkaitan dengan momentum Euro 2016 yang bertepatan dengan momentum Ramadan.
Dari Euro ini, Rp 312 miliar masuk ke rekening stasiun tv milik Hary Tanoe ini.
Kendati demikian dari sisi pendapatan program acara, Euro 2016 di RCTI masih kalah dibanding dengan Q’Academy Indosiar, sebuah program pencarian bakat islami dengan genre handroh atau sholawat iiringi musik islami. Pencapaiannya menembus Rp353 miliar.
Hal ini terkait dengan jam tayang Q’Academy yang berada di jam prime time I sementara Euro 2016 berada di jam-jam kantuk dini hari sampai menjelang subuh.
Lalu, brand apa yang paling boros belanja iklannya selama Ramadan? Selama Ramadan 1437 H ini Walls tercatat paling boros belanja iklannya hingga Rp 266,5 miliar.
Sementara di posisi kedua ada Djarum dengan cost iklan Rp 259 miliar.
Djarum tercatat memanfaatkan betul momentum Euro 2016 untuk menguasai ruang iklan televisi selama Ramadan.
Data brand dengan spending terbesar ini berbeda dengan tahun lalu di mana brand Marjan (Marjan Melon dan Marjan Coco Pandan) mencapai Rp 428,190 milliar.
Sementara pada tahun ini Marjan tercatat mengalami penurunan spending iklan yakni hanya Rp230,7 miliar atau berada di posisi ketiga.