TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Panas Bumi Abadi Poernomo menilai rencana akuisisi PT PLN (persero) terhadap Pertamina Gheotermal Energy bisa menghancurkan industri panas bumi.
Menurut Abadi, industri geothermal sudah bersusah payah mengembangkan panas bumi.
"Jika akuisisi benar-benar terealisasi, maka akan mematikan itu semua,” kata Abadi, Selasa (16/8/2016).
Abadi memaparkan operasional industri panas bumi berisiko tinggi dan ketidakpastian tinggi dengan keuntungan yang didapatkan dari margin. Hal ini menurut Abadi berbeda dengan pembangkit listrik, yang berisiko rendah.
"Akuisisi ini menjadikan panas bumi sulit berkembang," kata Abadi.
Abadi memaparkan dalam industri panas bumi, kapasitas investasi harus disetujui kedua pihak. Dalam hal ini para pelaku harus mempunyai basis mitigasi resiko berbeda.
"Pengambilan keputusan akan berlarut dan cenderung untuk tidak berinvestasi," ungkap Abadi.
Abadi menambahkan apabila panas bumi masuk portofolio PLN, dengan konsep efisiensi biaya, maka perseroan cenderung memprioritaskan PLTU.
"Banyak hal negatif dari penggabungan ini. Dapat diindikasikan bahwa pengembangan panas bumi akan jalan ditempat," kata Abadi.