News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata Fadli Zon, Target RAPBN 2017 yang Disusun Pemerintah Tidak Realistis

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon beranggapan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 yang disusun oleh pemerintah tidak realistis.

Fadli menilai besaran nilai target, baik penerimaan sebesar Rp 1.495,9 triliun dan alokasi belanja sebesar Rp 2.070,5 triliun pada RAPBN 2017 masih terlalu tinggi untuk direalisasikan.

"Target 2017 itu tidak realistis, terlalu optimistis, dari sisi penerimaan, pertumbuhan, terlalu tinggi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sekasa (16/8/2016).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan,  orientasi pemerintah dalam pembangunan yang masih kepada infrastruktur menyebabkan tingginya alokasi belanja negara.

"Ini kan persoalannya pembangunan itu harus berorientasi kepada rakyatnya. Jadi rakyat punya kekuatan ekonomi, income, daya beli, bukan membangun-bangun jembatan, membangun jalan," ucap Fadli.

Menurut Fadli, pemerintah salah kaprah dalam mendefinisikan makna infrastruktur. Saat ini pengertian infrastruktur sudah sangat maju, sehingga banyak merambah sektor-sektor selain jalan dan jembatan.

"Sekarang direduksi seolah-olah infrastruktur itu membangun jalan sama jembatan. Itu salah kaprah sudah. Itu tidak banyak berdampak kepada ekonomi rakyat. Yang akan dia untungkan adalah industri otomotif, kapal besar, multi-national corporate. Itu susah," ujarnya.

Fadli melanjutkan, apabila orientasi infrastruktur dalam pembangunan terus dilakukan maka APBN pada 2017 tidak akan tepat sasaran.

"Anggapannya jika 2017 terjadi seperti ini lagi APBN tidak akan tepat sasaran. Karena orientasinya itu tidak kembali kepada ekonomi rakyat, tidak kembali kepada bagaimana memperkuat daya beli masyarakat, dan asumsi-asumsi itu fantastis," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini