News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terhisap Isu Kenaikan Harga Rokok, Saham Emiten Rokok Turun di Atas 1 Persen

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Armada pengangkut rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di kantor pusat GGRM di Kota Kediri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ Pergerakan harga saham emiten rokok pada perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia, Senin (22/8/2016) ditutup merosot hingga 1 persen lebih.

Mengutip data Bloomberg, saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)‎ turun 1,73 persen atau 70 poin ke level Rp 3.970 per saham.

Saham Gudang Garam Tbk (GGRM) tergerus 1,80 persen atau 1.230 poin ke posisi Rp 66.800 per dolar AS.

Saham Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga merosot 1 persen atau 4 poin di angka Rp 396 per saham.

Sementara, saham Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) tidak mengalami perubahan atau stagnan di posisi Rp 460 per saham.

Alex Marco, salah satu pelaku pasar yang memiliki 40 lot saham Gudang Garam‎ Tbk (GGRM) menilai, jatuhnya harga saham produsen rokok pada sesi pertama perdagangan hari ini karena terkena isu akan dinaikkannya harga rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus.

"Iya isu kenaikan rokok jadi harga saham rokok turun semuanya,,"‎ tutur Alex kepada Tribunnews.com.

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menyatakan isu kenaikan harga rokok secara drastis khususnya rokok-rokok produksi Sampoerna, adalah tidak benar.

‎"Informasi itu tidak benar yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Head of Regulatory Affairs, International Trade and Communications‎ HMSP, Elvira Lianita, beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini