Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mempercepat penempatan tenaga kerja Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) mengambil langkah strategis melalui penandatanganan kerjasama (MoU) lintas kementerian.
Kerjasama ini bertujuan pelaksanaan pameran kesempatan kerja atau job fair guna mewujudkan 2 juta penempatan tenaga kerja tiap tahunnya.
Sekjen Kemnaker RI, Abdul Wahab Bangkona menegaskan langkah ini bagian dari Gerakan Nasional "Ayo Kerja" untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, perluasan kesempatan kerja serta mengurangi angka pengangguran.
"Kami komitmen supaya tiga bulan sekali dibuatkan job fair di Jakarta. Kami juga ingin menyelenggarakan job fair di daerah-daerah karena kalau orang Papua terlalu jauh untuk datang ke Jakarta," kata Abdul Wahab usai membuka Bursa Kerja Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).
Langkah ini juga sebagai upaya menekan angka pengangguran yang relatif mengalami penurunan.
Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), Pada Februari 2016 terdapat 127.7 juta orang angkatan kerja, terdiri dari 120,7 juta orang penduduk bekerja dan 7,0 juta orang penganggur atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,50 persen.
Bila dibandingkan kondisi setahun yang lalu (Februari 2015) TPT mengalami penurunan sebesar 0,31 persen.
Sementara tingkat pendidikan TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan SD ke bawah, yaitu 3,44 persen.
Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apapun, sedangkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih selektif memilih.
"Ini sebagai akses informasi bagi mereka para pencari lapangan kerja. Kami ingin adik-adik setelah lulus pendidikan langsung melihat titik lowongan kerja di sini," paparnya.
Bursa Kerja Nasional mulai digelar Jumat (23/9/2016) hingga Sabtu (24/9/2016) besok pukul 09.00-16.00 WIB.