Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jumlah penduduk miskin Indonesia semakin menurun selama 2 tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang tanggal 20 Oktober 2016 ini genap berusia 2 tahun.
Berdasarkan data yang dihimpun Kantor Staf Kepresidenan (KSP), kinerja pemerintahan Jokowi-JK dapat diukur dalam beberapa indikator.
Semua indikator ini, secara langsung dan tidak langsung, terkait dengan kesejahteraan yaitu Kemiskinan, Ketimpangan, pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.
Indikator pertama adalah kemiskinan.
Jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret 2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.
Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) yang diolah KSP, dapat dilihat persentase penduduk miskin di Indonesia, yakni Maret 2014 sebesar 11,25%, September 2014 menjadi 10,96%.
Kemudian pada Maret 2015 terjadi kenaikan menjadi 11,22% dan turun menjadi 11,13% pada September 2015 dan Maret 2016 turun lagi ke angka 10,86%.
"Terjadi penurunan sebesar 0,36% dari Maret 2015-Maret 2016," sebut data KSP yang diterima Tribunnews.com.
Bila dirinci sebarannya diketahui terjadi penurunan sebear 0,33% di Pulau Sumatera, di Pulau Jawa juga terjadi penurunan sebear 0,45%, dan di Bali terjadi penurunan sebesar 0,51%.
Selanjutnya di Pulau Kalimantan penurunan angka kemiskinan terjadi sebesar 0,16 persen.
Selain juga terjadi di Sulawesi sebesar 0,15 persen dan Papua sebesar 0,05 persen.