Sedangkan ULN swasta sebesar 164 miliar dolar AS.
Posisi ULN menjadi naik pada Desember 2015 menjadi 132 miliar dolar AS untuk pemerintah dan 167 miliar dolar AS untuk pihak swasta.
Angka tersebut menjadi naik lagi pada Juli 2016 di posisi ULN pemerintah sebesar 159,7 miliar dolar AS, dan Swasta sebesar 164,5 miliar dolar AS.
Sementara itu, Inflasi selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK tetap rendah dan terkendali.
Berdasarkan BPS yang diolah KSP, inflasi di September 2016 sebesar 3,07% lebih rendah dibandingkan September 2016 (YoY/Year on Year) yang sebesar 6,83%.
Sedangkan inflasi dari Januari-September 2016 (Y toD/Year to Date) sebesar 1,97%. Lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Januari-September 2015 yang sebesar 2,24%.
Selama dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK juga terjadi pertumbuhan investasi di tanah air.
Berdasarkan data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), selama semester I tahun 2016, capaian investasi tumbuh sebesar 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data BKPM yang diolah KSP tercatat realisasi investasi semester I-2016 mencapai Rp 298,1 triliun.
Untuk itu pula diperkirakan realisasi investasi 2016 akan lebih tinggi dibandingkan 2015 yang sebesar Rp 545,4 triliun.
Sedangkan dari sisi sumber investasi, penanaman modal asing (PMA) semester I-2016 mencapai Rp 102,6 triliun (34,4%).
Sementara, penanaman modal dalam negeri di periode yang sama mencapai Rp 195,5 triliun (65,5%).
Dengan hasil ini diperkirakan realisasi PMA dan PMDN di 2016 akan lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi di 2015. Tahun lalu, PMA sebesar Rp 179,5 triliun (32,5%) dan PMDN Rp 365,9 triliun (67,1%).
Dari sisi tenaga kerja, investasi di semester I-2016 mampu menyerap 354.739 orang.