TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revisi UU Minyak dan Gas Bumi (Migas) sudah dibicarakan sejak 2010, namun pada realisasinya sampai saat ini masih menunggu pelaksanaannya oleh DPR. Hal itu pun menghambat iklim investasi dari sektor migas.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meminta agar para pelaku usaha di sektor migas sabar dan tabah.
Arcandra lalu menunjuk ke logo asosiasi pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yaitu Tabah, Jujur, dan Setia.
"Saya baru melihat logo dari Kadin. Kata pertamanya adalah tabah," ujar Arcandra di Rakernas Kadin, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Arcandra pun senada dengan Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani yang mengatakan pemerintah dan pengusaha harus punya frekuensi yang sama. Karena dengan kekompakan antara regulator dan pengusaha, Arcandra yakin sektor migas bisa maju.
"Kalau tadi bapak ketua umum mengatakan kita sama frekuensinya, benar Pak," ungkap Arcandra.
Sebagai pejabat negara, Arcandra pun merasakan hal yang sama dengan pelaku usaha. Karena menurut Arcandra, semua hal yang dilakukan di sektor migas harus memakai ketabahan.
"Bayangkan seorang pengusaha jadi birokrat harus apa? Tabah juga," papar Arcandra.
Arcandra menitip pesan agar pengusaha migas harus tabah menunggu regulasi baru yang ada revisi UU Migas ke depannya nanti. Untuk sementara waktu, Arcandra berharap pelaku usaha sektor migas bersabar sembari terus mengembangkan usahanya.
"Sebagai yang dulunya di posisi bapak-bapak, kita harus punya jiwa dan attitude harus tabah. Sulit rasanya jadi pengusaha kalau nggak tabah," kata Arcandra.