ASSA akan terus menjajaki costumer-costumer baru agar bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja.
Sedangkan di bisnis lelang, Adi Sarana akan terus melakukan penambahan frekuesi di area operasi lelang yang mereka operasikan.
Maklum, pendapatan perusahaan dari lini bisnis barunya ini terus mengalami pertumbuhan. Jika selama tiga kuartal tahun lalu, lelang masih menyumbang Rp 2,8 miliar pada perusahaan maka periode yang sama tahun ini sudah mencapai Rp 8,7 miliar.
"Sampai akhir tahun kita targetkan bisa mencapai Rp 12 miliar," kata Hindra.
Saat ini, area operasi balai lelang ASSA sudah hadir di sembilan kota.
Namun baru lima kota seperti Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya dan Palembang yang memiliki frekuensi bagus yakni sekitar sekali dalam seminggu. Bahkan area Jakarta, sudah mencapai dua kali seminggu.
Untuk menambah frekuensi tersebut, pihaknya akan terus menambah jumlah kendaraan yang akan dilelang.
Sampai kuartal III, jumlah kendaraan yang dilelang baru 10.000.
Hanya saja, ASSA tak menyebutkan target lelang hingga akhir tahun ini. Namun di tahun depan, mereka mengharapkan bisa melelang 20.000 kendaraan.
Selain tambah frekuensi, ASSA juga akan menambah lima kota baru sebagai area operasi lelang. Titik yang diiincar ada di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
Hindra memperkirakan, bisnis sewa driver dan logistik perseroan sampai akhir tahun akan terus mengalami pertumbuhan.
Total driver perusahaan saat ini sudah mencapai 3.500 orang, meningkat tajam dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai 2.500 orang. Ini pulalah yang membuat pendapatan perusahaan dari lini ini tumbuh signifikan hingga 73% yoy menjadi Rp 139,2 miliar.
Bisnis sewa driver diperkirakan akan terus tumbuh di Jakarta lantaran upah yang diterima sopir cukup besar. Disamping itu, kebutuhan akan driver juga masih sangat besar.
Bisnis logistik ASSA mencetak pendapatan Rp204 miliar di kuartal III tahun ini atau tumbuh 10,8% dari periode yang sama tahun lalu.