TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kementerian Perdagangan menggelar Promosi Hijab Mall to Mall di Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat pada 16-20 November 2016.
Langkah ini diambil untuk menguatkan pasar dalam negeri, khususnya di bidang fesyen demi menjadikan Indonesia pusat fesyen muslim dunia.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan dalam keterangan pers tertulisnya menjelaskan, perkembangan fesyen Muslim Indonesia didorong oleh tumbuhnya perancang-perancang fesyen hijab muda berbakat dan komunitas hijab.
Menurut Oke, komunitas ini mampu menampilkan citra fesyen hijab yang trendi dan tetap sesuai kaidah agama.
Kemendag meyakini meningkatnya pertumbuhan komunitas hijab ini akan mendekatkan cita-cita Indonesia sebagai pusat fesyen Muslim.
Oke melihat fesyen Muslim dan hijab Indonesia mampu menjadi komoditas yang dapat diterima dan mampu bersaing di pasar internasional.
Antara lain di pasar Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Republik Korea, Inggris, Kanada, Belgia, Australia, Republik Rakyat Tiongkok, dan Uni Emirat Arab.
Untuk itu, fesyen hijab harus dikembangkan potensinya melalui peningkatan daya saing, perluasan akses jaringan pemasaran, serta peningkatan menggunaan produk hijab dalam negeri.
“Minat konsumen yang tidak pernah surut, serta dukungan Pemerintah akan menjadikan fesyen hijab dan aksesorinya menjadi produk yang patut diperhitungkan di pasar internasional,” kata Oke.
Pameran Hijab Fashion & Accessories Mall to Mall 2016 di Bandung, Jawa Barat adalah pameran fesyen hijab dan aksesorinya untuk yang ke-6 kalinya.
Pameran serupa telah digelar di Gandaria City Jakarta, One Belpark Jakarta, Cito Mall Surabaya, Ratu Indah Mall Makassar, dan Palembang Icon Kota Palembang.
Total transaksi yang diperoleh dari hasil pameran-pameran tersebut mencapai Rp 1,3 miliar.