TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Angkasa Pura I (Persero) meluncurkan obligasi dengan total Rp 3 triliun. Rinciannya, Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 sebesar Rp 2,5 triliun serta Sukuk Ijarah I angkasa Pura I Tahun 2016 sebanyak Rp 500 miliar.
Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 ditawarkan dalam tiga seri. Seri A senilai Rp 622 miliar dengan kupon 8,1% per tahun.
Instrumen bertenor lima tahun ini akan jatuh tempo pada 22 November 2021.
Lalu seri B sebesar Rp 389 miliar dengan kupon 8,4% per tahun. Efek bertempo tujuh tahun tersebut bakal kedaluwarsa pada 22 November 2023.
Kemudian seri C sebanyak Rp 1,489 triliun dengan kupon 8,55% per tahun. Surat utang bertenor 10 tahun ini tenggat waktunya 22 November 2026.
Sementara Sukuk Ijarah I Angkasa Pura I Tahun 2016 juga dijajakan dalam tiga seri. Seri A sebesar Rp 268 miliar dengan imbalan tetap 8,1% per tahun. Obligasi bertenor lima tahun tersebut akan jatuh tempo pada 22 November 2021.
Lalu seri B senilai Rp 55 miliar dengan imbalan tetap 8,4% per tahun. Instrumen bertempo tujuh tahun ini bakal kedaluwarsa pada 22 November 2023.
Kemudian seri C sebanyak Rp 177 miliar dengan imbalan tetap 8,55% per tahun. Efek bertenor 10 tahun tersebut tenggat waktunya 22 November 2026.
Perusahaan akan membayar kupon setiap tiga bulan dengan pembayaran bunga pertama obligasi maupun sukuk pada 22 Februari 2017.
Masa penawaran telah dihelat pada 14 November 2016 - 17 November 2016. Penjatahan dilakukan pada 18 November 2016 dan didistribusikan secara elektronik pada 22 November 2016.
Sehingga Obligasi I Angkasa Pura I Tahun 2016 dan Sukuk Ijarah I angkasa Pura I Tahun 2016 bakal dicatat dalam Bursa Efek Indonesia pada 23 November 2016.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini di antaranya PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, serta PT Mandiri Sekuritas.
Reporter: Maggie Quesada Sukiwan