TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Liburan akhir tahun 2015 lalu, volume kendaraan di Tol Cipali meningkat hampir 150 persen, kemacetan panjang juga dialami oleh pengendara yang melewati tol Jagorawi menuju Bandung. Waktu tempuh Jakarta – Bandung yang normalnya hanya antara 3-4 jam, harus ditempuh hingga belasan jam lamanya.
Kemacetan tersebut terus terjadi setiap menjelang libur panjang, seperti libur natal dan akhir tahun yang sebentar lagi akan datang.
Kemacetan saat menjelang liburan memang selalu meningkat sekian kali lipat dibandingkan hari biasa. Meskipun sebenarnya kemacetan sudah cukup akrab bagi warga yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia, seperti kota di Jabodetabek maupun Bandung.
Dr. Agus Puji M. Eng dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi pernah menyebutkan beberapa indikator penyebab kemacetan di beberapa kota metropolitan di Indonesia. Kawasan Jabodetabek misalnya, di balik pertambahan jalan termasuk jalan Tol sebesar 1 % pertahun, sangat tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan yang mencapai 11% pertahun.
Kemudian dari rata-rata 7 juta penduduk Jabodetabek yang melintas jalan raya, terdapat 3 juta lebih yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal yang kurang lebih sama juga di alami oleh Bandung.
Pertambahan penduduk sebesar 1,16 persen pertahun sejalan dengan pertumbuhan kendaraan pribadi. Selain itu Bandung merupakan tujuan wisata favorit terutama dari warga Jabodetabek karena jarak yang relatif dekat.
Setiap akhir pekan ada kurang lebih 22 ribu kendaraan pribadi dari Jakarta yang masuk ke Bandung. Walikota Bandung, Ridwan Kamil pernah menyatakan bahwa setiap akhir pekan ada kurang lebih 3 juta warga Jakarta yang datang ke Bandung.
Kemacetan panjang tentu sangat menguras stamina dan kesabaran. Belum lagi waktu yang terbuang di jalan, padahal liburan tersebut bertujuan untuk membuang penat setelah bekerja. Hal tersebut tentu meninggalkan pertanyaan, bagaimana untuk bisa pergi ke Bandung dengan nyaman dan cepat bagi warga yang tinggal di Jakarta.
Secara umum ada beberapa moda transportasi yang selama ini banyak dipergunakan untuk menuju Bandung. Selain kendaraan pribadi, transportasi umum menjadi pilihan yang cukup bijak. Di sini ada banyak pilihan, mulai dari Kereta Api, Bus antar kota, Travel hingga transportasi udara (pesawat terbang).
Transportasi darat terutama moda transportasi jalan raya menjadi moda yang paling umum di pakai. Tetapi kemacetan menjadi hambatan yang nyaris tidak bisa dihindari.
Berharap perubahan cepat dalam pola kebudayaan penggunaan kendaraan pribadi yang bijak untuk mengurangi moda transportasi pribadi, rasanya akan sama lamanya dengan munculnya transportasi darat yang massal, terintegrasi, aman dan nyaman.
Berikutnya ialah moda transportasi udara. Angkutan udara menjadi pilihan ketika kecepatan dan efisiensi waktu sangat dibutuhkan. Kemudian moda ini juga tidak mengenal kemacetan. Waktu tempuh Jakarta – Bandung hanya sekitar satu jam.
Selain pesawat terbang, masih ada transportasi udara dari Jakarta ke Bandung yaitu dengan menggunakan Helikopter. Moda ini lebih dikenal dengan nama helicity.
Sayangnya pemanfaatan helikopter dari Jakarta menuju Bandung belum banyak di ketahui oleh umum. Padahal waktu tempuh yang diperlukan dari Jakarta menuju Bandung hanya sekitar 45 menit. Waktu yang pendek, bebas macet dan tentu saja, naik helikopter akan meninggalkan pengalaman tersendiri.
“Perjalanan yang cepat, nyaman, aman dengan helikopter menjadi alternatif layak untuk digunakan oleh masyarakat. Saat ini helikopter sudah dinikmati oleh berbagai kalangan tidak hanya orang yang berkantong tebal saja,” kata Ari Nurwanda, Marketing and Business Development Director, PT Whitesky Aviaton.
Satu helikopter bisa membawa empat penumpang secara bersamaan. Tentu saja ini akan bisa mengakomodasi keluarga yang ingin berlibur, atau rombongan kecil yang akan berlibur bersama.
Di tengah keterbatasan transportasi Indonesia, helikopter bisa menjadi pengalaman baru dan menjadi harapan bagi transportasi antar kota di Indonesia.
Menurut Ari Nurwanda, perjalanan menggunakan helikopter akan menjadi tren ke depan karena masyarakat sudah dihadapkan dengan kemacetan parah di berbagai kota besar di Indonesia. Moda transportasi alternatif dengan menggunakan helikopter.