TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) resmi meluncurkan pupuk NPK Phonska Plus milik PT Petrokimia Gresik.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengapresiasi upaya Petrokimia Gresik dalam penyediaan pupuk komersial untuk menggarap sektor retail.
Hingga saat ini, total pemesanan NPK Phonska Plus telah mencapai lebih dari 15.000 ton dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Sejak pertama kali diluncurkan di Denpasar dan Yogyakarta pada November 2016, NPK Phonska Plus mendapat antusiasme dan perhatian cukup tinggi dari distributor PG,” ujar Aas Asikin Idat, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1/2017).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto mengatakan, peluncuran NPK Phonska Plus merupakan jawaban atas hasil riset International Fertilizer Association (IFA) yang menyebutkan bahwa sebesar 50 persen kondisi lahan pertanian dunia mengalami defisiensi unsur hara mikro Zink (Zn) yang cukup signifikan.
Peta defisiensi Zink menunjukkan bahwa Indonesia termasuk wilayah dengan defisiensi terparah.
Selain pada tanah IFA juga menyebutkan bahwa sepertiga populasi dunia atau sekitar 2 miliar manusia juga mengalami defisiensi nutrisi Zink pada tubuh.
Adapun kebutuhan nutrisi Zink pada manusia utamanya berasal dari asupan pangan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penambahan unsur hara mikro Zink pada lahan pertanian.
“Oleh karena itu kami meluncurkan NPK Phonska Plus dengan menambahkan unsur hara mikro Zink di dalamnya dan hal ini jugalah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi biasa,” ujarnya.
Dari segi fisik, NPK Phonska Plus dikemas dalam kantong dengan berat bersih 25 kilogram, berbentuk granul, berwarna putih, dan bersifat higroskopis (mudah larut dalam air).
Dari segi kandungan, NPK Phonska Plus mengandung unsur hara makro lengkap seperti Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dengan kadar masing-masing 15 persen. Selain itu juga terdapat unsur hara mikro seperti Sulfur (S) 9 persen dan Zink sebesar 2.000 part per million (ppm).
“Kami ingin menawarkan solusi terhadap masalah defisiensi Zink pada lahan pertanian, sekaligus menawarkan pupuk NPK non - subsidi dengan kualitas yang lebih baik namun tetap dengan harga terjangkau,” ujar Nugroho.
Sebagai salah satu unsur hara mikro esensial bagi tanaman, Zink bermanfaat dalam memaksimalkan penyerapan unsur hara makro N, P, dan K.
Zink juga berfungsi mendukung pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji atau buah, dan memperkuat daya tahan tanaman terhadap hama atau penyakit. Kekurangan Zink berdampak pada kekerdilan tanaman, daun mengecil, ketegaran tanaman berkurang, serta ukuran bulir atau buah kecil.