News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Siapkan Aturan untuk Harga Susu Sapi Segar Dalam Negeri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Greenfields Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengatakan pihaknya akan berkoordinasi untuk menentukan floor price untuk susu sapi segar di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungannya ke peternakan PT Greenfields Indonesia bersama dengan empat menteri kabinet kerja lainnya. Pernyataan tersebut muncul dari Mendag usai kelima menteri mengunjungi peternak sapi perah di Pujon, Malang, Jawa Timur.

“Pemerintah (dalam hal ini) menteri perdagangan, menteri perindustrian, dan menteri pertanian harus bersama-sama menentukan floor price untuk harga susu sapi segar dari peternak,” ujar Enggartiasto dalam pernyataan persnya, Minggu (8/1/2016).

PT Greenfields Indonesia beroperasi sejak tahun 1997,Greenfields saat ini memiliki populasi sapi sebanyak 8.000 ekor sapi ini merupakan peternakan sapi perah terbesar di Indonesia.

Mengambil bibit sapi Holstein dari Australia dan dikembangkan secara lokal, Greenfields mampu meproduksi susu sebesar 42 juta ton susu setiap tahunnya.

Selain mengunjungi peternakan sapi, para menteri-menteri bidang ekonomi sedang mengkaji kebijakan wajib serap SSDN oleh Industri pengolahan susu (IPS).

Saat ini kebutuhan susu nasional masih tergantung oleh impor susu bubuk sebesar 82%.

“Rendahnya harga SSDN ditingkat peternak menjadi penyebab utama keengganan peternak untuk memelihara sapi perah,” ujar Heru S. Prabowo, Wakil Ketua APSPI (Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia).

”Harga saat ini berkisar antara 5.000 – 5.500 rupiah per liter,”lanjutnya.

Menurut Heru harga tersebut tidak mampu menutupi biaya operasional untuk pemeliharaan sapi terutama pakan sapi perah.

Lebih lanjut harga dasar yang setidaknya dibutuhkan oleh peternak sapi perah adalah Rp. 6.000,- dengan harga tersebut petani diperkirakan bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1,9 juta per bulan.

“Kalau harga 6.000 rupiah peternak senang, industri senang,” ujar Menteri Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama.

“Kalau harga tinggi paling margin dari IPS (industri pengolah susu) berkurang sedikit karena hanya (wajib) menyerap 20 persen saja,” lanjutnya.

Pendampingan peternak isu lainnya yang juga diangkat dalam kunjungan tersebut mengenai pendampingan kapasitas peternak untuk memelihara dan memproduksi SSDN.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini