TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tercatat sampai Oktober 2016 1,589 miliar dollar AS investasi asal Tiongkok.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tiongkok Liu Cheng memaparkan investasi terbesar di Indonesia terjadi pada sektor pertambangan. Dalam hal ini investor Tiongkok tidak hanya menggali tetapi juga mengolah hasil tambang sampai jadi bahan baku produksi.
"Tujuan atau target investasi (Tiongkok) yang pertama adalah pertambangan," ujar Liu Cheng, di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Liu Cheng memaparkan kebanyakan hasil tambang yang diolah investor Tiongkok menjadi barang stainless. Bahan-bahan tersebut berasal dari nikel dan feronikel.
"Karena itu kebutuhan untuk barang-barang stainless yang sangat dibutuhkan oleh Tiongkok. Itu nikel dan feronikel," ungkap Liu Cheng.
Selain sektor pertambangan, Liu Cheng memaparkan pengusaha Tiongkok juga ingin melakukan investasi di sektor telekomunikasi, e-commerce, dan properti. Karena sektor tersebut dinilai masih berpotensi berkembang dan banyak memberikan keuntungan
"Selain itu, perusahaan Tiongkok yang juga menjamin kerja sama dengan Indonesia di bidang telekomunikasi, real estate, e-commerce, dan lainnya," ungkap Liu Cheng.