News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minat Wisata Halal ke Luar Negeri Naik, Komunitas Tour Leader Muslim Ikut Menggeliat

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas workshop untuk para tour leader muslim. Pelatihan semacam ini memberikan panduan tentang cara mengelola paket wisata halal ke luar negeri dan diselenggarakan oleh Komunitas Tour Leader Muslim (KTM), salah satu komunitas di bawah Indonesia Tour Leader Association (ITLA).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir minat masyarakat Indonesia pelesir ke luar negeri dengan konsep wisata halal semakin meningkat.

Tak hanya tujuan Timur Tengah, tapi juga ke destinasi sejumlah negara di Asia seperti Jepang dan Korea, serta tujuan Eropa.

Konsep wisata halal sebenarnya adalah kegiatan berwisata yang tetap memperhatikan penerapan prinsip-prinsip syariah oleh para pesertanya selama melakukan aktivitas liburan.

Antara lain, untuk menu makanan tetap memperhatikan kehalalan bahan baku dan cara memasaknya di restoran tempat makan. Saat tiba waktunya shalat lima waktu, peserta atas panduan tour leader juga melakukan jeda untuk melakukan ibadah.

Sejumlah negara seperti Korea Selatan menyambut tren ini dengan menyiapkan paket-paket wisata halal pada sejumlah destinasi wisata andalannya.

Tren ini ternyata juga ikut menggeliatkan dunia tour leader atau pemandu wisata yang mendampingi wisatawan Indonesia selama jalan-jalan di luar negeri.

Di bawah payung organisasi Indonesia Tour Leader Association (ITLA), sejak beberapa tahun terakhir telah terbentuk Komunitas Tour Leader Muslim (KTM).

Ini adalah komunitas yang terdiri dari para tour leader muslim yang siap menyediakan layanan profesional pemanduan wisata halal ke luar negeri bagi wisatawan Indonesia.

Hendra Gunawan, salah satu pengurus KTM dalam perbincangan dengan Tribunnews, Selasa (24/1/2017) mengatakan, permintaan wisata halal ke luar negeri terus meningkat, terutama ke Eropa.

"Hal ini perlu direspon member KTM yang tergabung di ITLA untuk tampil profesional melayani mereka, karena aktivitas wisata halal ini terikat pada kaidah-kaidah syariah seperti menu makanan harus halal, bagaimana mengelola manajemen waktu shalat dan sebagainya," kata Hendra.

Untuk meningkatkan kapasitas anggotanya, KTM rutin menggelar pelatihan dengan mengundang profesional di bidangnya.

Misalnya seperti pada Selasa kemarin, mereka menggelar pelatihan sehari kepada sekitar 50-an anggota KTM. Pelatihan ini diikuti sejumlah tour leader muslim serta para pemilik agen perjalanan (tour and travel) muslim.

Di pelatihan ini disampaikan materi bagaimana menangani paket wisata halal secara baik, termasuk bagaimana bersikap, menunjukkan empati, teknik menyapa tamu, sampai cara memegang mike. Pemateri antara lain dari Ketua Umum ITLA Edwin Tjahjadi Widjaja.

"Banyak pemilik agen perjalanan yang selama ini hanya mengelola paket umrah dan haji, kini tertarik terjun di paket wisata halal. Tapi mereka tidak memiliki keahlian mengelolanya. Nah, melalui kegiatan ini mereka bisa belajar bagaimana meng-handle paket wisata halal. Pelatihan ini kita berikan gratis," ujar Hendra Gunawan.

Andi Vatian, Koordinator KTM ITLA mengatakan, pelatihan semacam ini juga digelar di sejumlah DPD ITLA di daerah seperti di Surabaya dan Bandung.

"Untuk kegiatan kali ini, kita tidak menyangka respon peserta begitu tinggi. Baru satu bulan dibuka, sudah lebih dari 50 yang mendaftar, belum yang go show (mendaftar mendadak di lokasi acara). Kita terpaksa tak bisa terima karena tempat terbatas. Semula targetnya 35 peserta saja," kata Andi.

ITLA sendiri saat ini memiliki sekitar 900 anggota dan memiliki 3 DPD di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan ke depan akan dikembangkan jejaringnya di daerah lain.

"Kegiatan pelatihan semacam ini juga menjadi forum kita untuk saling bersilaturahim dengan sahabat member KTM lain," imbuh Andi Vatian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini