TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) Tbk, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) II melakukan digitalisasi pelabuhan di Indonesia melalui solusi bernama iCargo.
Dalam upayanya tersebut, ILCS menggandeng mitra dari Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) serta Perhimpunan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI).
Tiga lembaga tersebut melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu (8/2/2017). Acara dilanjutkan dengan sosialisasi, yakni dengan tema iCargo: Value Creation to Digitize Indonesian Seaport.
Kerja sama ini dilakukan sebagai bentuk perwujudan visi Pelindo II menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan melaui layanan digital.
Sementara solusi iCargo adalah solusi logistik untuk memudahkan pengguna jasa (Cargo Owner/Consignee dan Freight Forwarder) dalam melakukan permohonan dokumen Delivery Order (DO) secara online tanpa harus datang ke perusahaan jasa angkutan laut (Shipping Line).
Aplikasi ini memiliki keuntungan, antara lain proses permohonan dokumen DO dilakukan secara online, dengan manfaat terutama dalam efisiensi waktu dan efisiensi biaya.
Aplikasi ini juga mengurangi antrian loket, terhindar dari kemacetan trafik dan juga keamanan bertransaksi.
Penggunaan aplikasi ini juga dapat memangkas waktu post clearance dalam pengurusan pengeluaran barang dari pelabuhan. Transaksi pun dilakukan secara elektronis dengan metode cashless transaction (transaksi non-tunai).
Yusron Hariyadi selaku Direktur Utama ILCS mengungkapkan bahwa layanan ini didedikasikan untuk digitalisasi Pelabuhan Indonesia sehingga memudahkan pelaku logistik terutama shipping line.
”Kami melakukan pengembangan secara terus menerus sehingga layanan ini bermanfaat dan menjadi one stop solution terutama bagi komunitas Pelabuhan Indonesia. Kami harap aplikasi ini membantu proses pengeluaran arus barang menjadi lebih lancar dan termonitor,” ungkap Yusron dalam pernyataan resmi, Rabu (8/2/2017).
KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok turut hadir dalam acara tersebut diwakili oleh Hermiyana. Dia menyatakan dukungan dan apresiasi terhadap inisiasi digitalisasi yang dilakukan oleh ILCS dengan menelurkan layanan iCargo ini.
Lebih Efisien
Menurut dia, iCargo dapat mempercepat proses post clearance (saat petikemas diangkut ke luar kawasan pelabuhan dan pihak pemilik petikemas melakukan pembayaran). Layanan iCargo juga mungkin akan membantu menurunkan angka dwell time (waktu tunggu) dan biaya logistik Indonesia.
“iCargo atau DO online merupakan salah satu impian dan terobosan untuk pelaku ekspor impor terutama di Pelabuhan Tanjung Priok, inisiasi ini sudah dilakukan sejak lama,”paparnya.
Sementara itu, Ketua PPLBI yang diwakili oleh Widiyanto menuturkan bahwa seiring dengan semakin berkembangnya industri di Indonesia, bisnis pusat logistik berikat akan terus berkembang dan peran teknologi akan sangat vital.
“Oleh karena itu, dengan adanya iCargo dapat memberikan salah satu jawaban implementasi teknologi di kawasan Pusat Logistik Berikat sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik sesuai standar internasional,” ujarnya
Dalam kesempatan ini APJP yang dalam hal ini diwakili oleh Cornelius F Atmadjie menjelaskan bahwa pelaku usaha dimungkinkan untuk melakukan transaksi pembayaran administrasi kepelabuhanan dan pencetakan dokumen DO secara online.
Sehingga keamanan dari proses operasi DO dapat lebih terjamin, disamping efisiensi dan efektivitas yang meningkat, karena berkurangnya proses manual dalam pengambilan DO.
“Kedepannya, kami berharap iCargo dapat diterapkan di semua Terminal Operator dan shipping line yang terintegrasi dalam iCargo ini,” jelasnya.
Rangkaian acara sosialsiasi sendiri dibuka dengan penjelasan produk dan testimoni pengguna iCargo dari perwakilan Shipping Line (Evergreen), Cargo Owner (Unilever), dan Freight Forwarder (Agility).(Aprilia Ika)