Oh ya, PT Digital Alpha Indonesia yang memayungi bisnis fintech Uangteman sebenarnya merupakan perusahaan penanaman modal asing. Prinsipal perusahaan ini berbasis di Singapura. Sebagian kecil sahamnya dimiliki mitra lokal.
Donna Arifin, Direktur Marketing Communications Uangteman mengatakan, bisnis pembiayaan mikro Uangteman kini sudah merambah puluhan kota di Tanah Air, mulai dari Jabodetabek hingga berbagai kota di Pulau Jawa.
Baru-baru ini, Uangteman memperluas basis debiturnya di Bali dan Makassar. Tahun 2017 ini kita akan memperluas layanan ke 15 kota baru, termasuk Bali dan Makassar dan kota-kota di Sumatera seperti Lampung dan Medan," ungkap Donna yang sebelumnya bekerja di MSN ini.
Donna menjelaskan, berdasar profil nasabahnya selama ini, 30 persen peminjam adalah sektor UMKM. "Sebanyak 20 sampai 25 persen lainnya menggunakan dananya untuk biaya sekolah anak, 20 persen lainnya untuk biaya kesehatan yang tak di-cover oleh BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Sisanya, digunakan untuk kebutuhan konsumsi.
Selama 2016 lalu Uangteman sudah menyalurkan dana talangan ke sekitar 5.000 nasabah/debitur dengan nilai total dana tersalurkan Rp 35 miliar.
"Tahun ini kita targetkan penyaluran dana talangan baru sekitar Rp 100 miliar," ungkap Aidil Zulkifli.