Bagi mereka yang berjualan itu bukan sekadar meraup keuntungan belaka, melainkan juga untuk menjalin hubungan dengan pembeli agar satu sama lain tidak saling dirugikan dan sama-sama untung alias chengli.
Tentu walaupun tidak mudah, namun diharapkan selalu dapat belajar untuk selalu bisa berkarakter fair, adil, apa adanya, bertindak seharusnya, tahu budi dan tentunya tidak tamak. Boleh jadi, Sofyan menambahkan chengli adalah sebuah karakter yang ternyata memiliki arti yang sangat dalam dan yang semestinya dimiliki oleh setiap manusia.
Chengli adalah suatu sikap yang saling mengalah demi mencapai suatu kesepakatan, tentunya ini membuat banyak orang yang suka bekerja sama dengan menjunjung nilai kejujuran.
“Bahkan, jika karakter fair chengli itu hilang, bukan tidak mungkin kita bisa kehilangan simpati, teman, relasi, kesempatan, rezeki dan akhirnya kehilangan semuanya. Kalau ingin sukses, maka cara kita bekerja atau berusaha mesti chengli alias adil dan harus jujur, tidak curang serta bisa dipercaya,” tutur Sofyan.
Menurut Sofyan Hidayat, konon jika setiap hal yang dilakukan didasari atas prinsip chengli, maka pintu rezeki akan semakin terbuka lebar, dengan sendirinya ikut mengiringi kesuksesan perusahaan yang dimilikinya. Sofyanyang juga DirutPT Muncul Mekar selama puluhan tahun hingga saat sekarang telah mampu membuktikan kinerja perusaahan sebagai distributor utama produk SidoMuncul dan tidak pernah mengalami penurunan pendapatan dan penjualan.
Selain prinsip chengli, tambah Sofyan, tentunya manajemen SidoMuncul telah memiliki visi dan komunikasi kuat yang dibutuhkan dalam memimpin perusahaan, selain perlu juga dilengkapi dengan roadmap untuk membuat rencana jangka panjang.
Sebelum membuat roadmap, perusahaan harus memiliki sistem, prosedur, dan tata kelola, sehingga, tujuan yang diinginkan dan yang akan dicapai perusahaan bisa terwujud.
“Visi nggak mungkin tercapai tanpa roadmap.Kita siapkan sistem, prosedur, tata kelola dan sebagainya.Saya datang bikin satu ideologi baru yangharuskita sepakati bersama,” jelasnya.
Menurut dia, selain membuat fondasi tersebut, pemimpin perusahaan juga dituntut mampu menyelesaikan setiap masalah yang muncul.Jangan sampai malah membuat persoalan baru. “Pemimpin itu harusbisa menyelesaikan masalah, bukan malah membuat masalah dan menjadi bagian dari masalah itu .Peningkatan SDM dan aspirasi pekerja pun, secara chengli kita harus terima,” ujarnya.
Itupula yang dia lakukan saat meredam ketidakpuasan buruh dan karyawan pabrik saat berdemo menuntut beberapa tuntutan. Sofyan justru turun langsung di tengah-tengah pendemo, mengambil alih sebagai pemimpin demo dengan merespon tuntutan yang diarahkan kepada direksi termasuk kepada dirinya sendiri selaku pemegang saham SidoMuncul.
Sofyan berhasil bernegosiasi dengan perwakilan buruh dan karyawan dengan meluluskan beberapa point tuntutannya meski tidak semua dikabulkan karena ada duapoint yang menurutnyatidak masuk akal dan menurut Sofyan tidak chengli. Sikap responsif dan berkat tangan dingin Sofyan Hidayat ini ternyata diamini para direksi.
Dari perspektif buruh dan karyawan pun sudah bisa menerimanya sebagai solusi terbaik karena menurut mereka ituadalah jalan tengah terbaik,juga sudah chengli.
Termasuk bagaimana dengan prinsip chengli, Sofyan bisa menyelesaikan dan menuntaskan persoalan deadlock soal tanah sebagian warga yang menghuni tanah berdekatan dengan lokasi Hotel Tentrem Jogjakarta.Kesepakatan tadinya tak pernah terjadi meski telah beberapa kali dilakukan perundingan antara warga dengan direksi dan difasilitasi pihak pemkot hingga provinsi.
Chengli tak bisa diterjemahkan menjadi ansich masuk akal, karena ini mengandung dua aspek bahwa Li artinya memang rasional, sedangkan Qing artinya emosional. “Jadi setiap menimbang kasus, orang Tionghoa sudah terbiasa memandang dari dua sisi, sering kita dengar ungkapan : " secara Li dia memang salah, tapi secara Qing atau Ceng, kita harus memaklumi," jelasnya.