Menurut Sofyan, kalau orang berbicara bahwa "tindakannya chengli," itu berarti dari segi rasional memang benar dan dari segi perasaan juga bisa diterima. Maka sering muncul ucapan : " secara Li, dia memang benar, tapi secara Qing tetap tak dapat diterima ".
Ucapan ini misalnya ditujukan kepada orang yang menagih hutang saat pengutang sedang berkabung.Maka banyak orang Tionghoa dalam berselisih lebih senang menempuh jalur kekeluargaan atau personal dibanding jalur hukum.
“Chengli bisa dianggap sebagai pencari solusi dari sebuah masalah dan biasanya pilihan ini benar. Pengertian benar disini jika dipandang dari sudut sebagian besar masyarakat mengatakan itu benar dan diterima. Namun jika misalnya, ada 10 orang yang melihat sebuah persoalaan namun hanya 1 orang yang menganggap persoalan itu benar, maka tentu itu tidak dianggap chengli. Yang chengli itu jika 9 orang lainnya berpendapat yang sama terhadap satu persoalan,”ujar Sofyan.
SidoMuncul yang mulanya adalah kelompok usaha keluarga ini, kini berkembang dan tumbuh dengan mantap. Meski tak besar dan fenomenal tapi mempunyai fondasi yang kuat didalam pengelolaan setiap bisnisnya, dan Sofyan gencar mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk memberi lapangan pekerjaan kepada generasi penerusnya yang saat ini jumlahnya 13 orang dan sebagian juga sudah mulai terjun di dalam bisnis itu.
Di samping juga untuk memberi kesempatan kepada karyawannya supaya bisa berkembang dan maju. Meski cukup banyak ide-ide Sofyan yang telah dilakukan dan terkesan aneh tetapi kenyataanya mampu memupuk kepercayaan pasar dan investor dalam negeri dan luar negeri.
Selain melakukan diversifikasi produk, misalnya. Sofyan mulai mengembangkan produk berdasarkan brandterutama untuk minuman kesehatan dalam bentuk serbuk maupun cair. Tidak tanggung-tanggung, SidoMuncul selalu menggunakan influencers dari publik figur sebagai bintang iklan untuk mempromosikan produk-produk yang dihasikan.
Jaringan pemasaran hingga ke tingkat yang paling bawah terus diperluas, sebagai ujung tombak pemasaran seperti distributor, agen hingga depot jamu, rajin dikunjungi Sofyan dan sering dikumpulkan untuk saling memberi masukan.
Setiap kunjungan selain memotivasi dan mengedukasi sifatnya juga membuat ikatan di antara perusahaan dengan jaringan pemasaran menjadi lebih kuat.Hasilnya semua tingkatan konsumen pasar bisa dikuasai.
Hanya dalam tempo beberapa bulan saja, semua produk baru SidoMuncul setiap diluncurkan bisa terjual mencapai jutaan bungkus. Terlebih lagi setelah mendapatkan lisensi sertifikat COPB, Sofyan Hidayat berani menyebutkan, kami siap menghadapi persaingan global.
Dengan CPOB yang diraihnya, jamu produk SidoMuncul terangkat menjadi setara dengan produk farmasitikal lainnya.Bahkan paling tidak jamu menjadi obat alternatif yang terbukti dapat diuji secara klinis keabsahan dan keilmiahannya sebagai obat.
Dengan CPOB, terbuka pula pasar yang seluas-luasnya bagi setiap jamu produksi SidoMuncul yang kini memiliki 170 item. Aktivitas industri jamu nasional semakin berupaya keras untuk lebih kreatif lagi karena ke depan di era pasar bebas dunia bakal menghadapi persaingan ketat dengan obat alternatif produk impor China.
Dalam pertumbuhannya SidoMuncul melaju pesat, bahkan telah berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (go public) pada 2013. Tidak hanya itu, selama 2016 menunjukkan peningkatan signifikan dan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan 15,5% dari tahun sebelumnya.
Selama tahun lalu, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp2,56 triliun, tumbuh 15,5% dari tahun sebelumnya yang hanya mencatat penjualan senilai Rp2,2 triliun.
Tahun lalu merupakan titik terang bagi perusahaan jamu dengan predikat terbaik Perusahaan Terbuka (Tbk) Indonesia 2016 versi Majalah Economic Review dan IPMI ini dalam peningkatan kinerja, setelah dua tahun terakhir belum mampu mencapai pertumbuhan sesuai yang diharapkan, akibat pengaruh ekonomi global yang belum mendukung.Penjualan sepanjang 2016 perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih yang diraih mencapai sebesar Rp480,5 miliar.