TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterlibatan usaha financial techonoloy (fintech) dengan sistem perbankan Indonesia memperluas jaringan layanan keuangan seluruh masyarakat.
Ini menyebabkan nasabah semakin banyak dan inklusi finansial di Indonesia semakin berkembang.
"Hal ini juga tentu akan sangat baik bagi perkembangan produk keuangan di Indonesia yang saat ini relatif rendah," kata CEO Tunaiku, Vishal Tulsian, Selasa (9/5/2017).
Dikatakannya, saat ini pertumbuhan bisnis fintech yang maju berkembang di Indonesia seperti bisnis simpan pinjam bagi perorangan atau UKM dengan peer to peer lending atau crowd funding.
Kondisi ini didukung berbagai kemudahan pembayaran menggunakan telepon genggam (mobile payment) telah menjadi pilihan alternatif kegiatan usaha menengah fintech.
“Keberadaan fintech diharapkan dapat membantu melayani pasar yang belum terjangkau dengan memahami kebutuhan mereka. Inilah tantangan yang mendasar yang harus kita ketahui dari kebutuhan mereka,” ujarnya.
Tentang Tunaiku, Vishal menyebut sampai kuartal pertama 2017, Tunaiku berhasil meningkatkan jumlah nasabah menjadi 33.000 dari semula 30.000 akhir 2016 lalu.
Produk dana pinjaman yang disediakan Tunaiku per nasabah mulai Rp2-10 juta, dengan jangka waktu pengembalian pinjaman mulai 6 - 12 bulan.
Tiga produk Tunaiku yang selalu menjadi andalan sampai saat ini adalah Tunaiku KTA, Tunaiku Prioritas, Tunaiku Referral.