Selain itu data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat lalu juga mengecewakan.
Investor juga akan memusatkan perhatian atas testimoni James Comey pada Kamis (8/6) besok.
Mantan direktur FBI ini dijadwalkan akan berbicara di hadapan publik mengenai investigasi mengenai kemungkinan koordinasi antara tim kampanye Trump dengan pejabat Rusia.
Dollar juga melemah karena faktor di luar AS. Euro, contohnya, sudah menguat dalam beberapa pekan terakhir karena data ekonomi yang membaik di Eropa.
Di luar semua itu, Trump kemungkinan tidak mencemaskan melemahnya dollar.
Saat para pendahulunya lebih menyukai kondisi dollar menguat, tapi pada April lalu, Trump bilang dollar AS terlalu kuat.
Pelemahan nilai dollar akan mendoroong eksportir Amerika karena membuat barang mereka lebih murah bagi pembeli di pasar luar negeri.
Hal itu bisa mendorong kenaikan perdagangan AS yang saat ini masih mencatatkan defisit.
Kendati demikian, penguatan dollar dapat dilihat sebagai sinyal kuatnya ekonomi AS. Hal ini juga membuat barang-barang impor lebih murah bagi konsumen AS.
Sumber: CNN Money