TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belitung Maritime Silk Road (BMSR) selaku Badan Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, mendapat sejumlah investor asing dan lokal.
Tujuannya untuk mengembangkan KEK tersebut dan penghasil devisa negara paling besar di 2020.
"BMSR telah melakukan penjajakan ke beberapa negara yang mempunyai prospekmendatangkan turis mancanegara ke Indonesia," ujar Koordinator Konsorsium BMSR Adek Julianwar, Jumat (9/6/2017).
Saat ini BMSR telah bekerjasama dengan Marriot International untuk Sheraton selaku operator hotel. Mereka akan membangun hotel atau resort bintang 5 dengan nilai investasi Rp 418 miliar untuk 180 kamar.
BMSR pun bekerjasama dengan Accor Asia Pasific Corp untuk Sofitel selaku operator hotel. Mereka akan membangun hotel atau resort bintang 5 dengan nilai investasi Rp 400 miliar untuk 120 kamar.
China Harbour juga menjajaki dengan BMSR. Mereka masih melihat bagian mana dari proyek KEK yang diminati untuk dilakukan kerjasama.
"Dalam waktu dekat mudah-mudahanan pihak Jepang dan Singapura juga menyatakan minatnya," kata Adek Julianwar.
Kehadiran Sheraton dan Sofitel membuktikan bahwa operator Perhotelan kelas dunia akan beroperasi di Belitung.
Hal ini adalah bentuk kepercayaan terhadap masa depan Belitung dibidang parawisata dan KEK Tanjung Kelayang Belitung sebagai salah satu destinasi international terkemuka di Indonesia.