TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) mempertanyakan soal nasib produk makanan dan minuman yang berada di gerai 7 Eleven yang kini sudah tutup dan listriknya sudah mati. Jika tidak ada kejelasan maka pemasok akan mengalami kerugian miliaran.
Susanto, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) mengatakan, jika produk makanan dan minuman di puluhan gerai Sevel yang sudah tutup itu ingin selamat maka managemen Sevel dan para pemasok atau vendor harus segera bernegosiasi.
"Mereka (pemasok) masih menunggu karena terpotong Idul Fitri," katanya dikutip KONTAN, Rabu (5/7/2017).
Dia mengatakan, negosiasi harus cepat dilakukan managemen Sevel, PT Modern Sevel Indonesia, karena barang yang ada di gerai tidak bisa bertahan lama.
Baca: Vendor Rugi Miliaran Juta karena Sevel Tutup
"Itu kan gerai ditutup, listrik dimatikan, kita tidak tahu kalau dimakan tikus," ungkap dia.
Susanto mengatakan, biasanya jika suatu gerai ritel tutup atau dijual ke pihak lain harus ada tindakan cepat untuk menyelematkan produk yang ada di sana.
"Pernah kejadian di Makro, saat itu mereka menunggak bayar 9 bulan, kami (pemasok) kasih waktu sampai setahun. Lalu Makro dibeli Lotte, semua aman," ujarnya.
Dia menegaskan, pihak Sevel seharusnya juga melakukan hal tersebut, yakni menjual atau melakukan take over ke pihak lain agar produk yang ada di dalam gerai selamat.
"Atau apakah produk langsung dibawa ke gudang atau bagaimana? ini belum ada kejelasan. Tetapi saya taksir kerugian pemasok bisa miliaran rupiah akibat gerai tutup," ungkap Susanto.
Reporter: Azis Husaini