TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemdag) berencana melanjutkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daging beku. Sebelumnya HET daging beku sebesar Rp 80.000 per kg diberlakukan menjelang Lebaran untuk menstabilkan harga.
Selain daging beku, Kemdag juga akan melanjutkan HET gula dan minyak goreng kemasan sederhana.
Terkait rencana untuk terus memberlakukan HET daging beku ini, Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana melihat, tidak akan berpengaruh terhadap peternak lokal.
Sebab menurutnya, walau ada HET daging beku, namun harga daging sapi segar bakal tetap bertahan tinggi seperti saat ini.
Menurutnya, tak mungkin harga daging segar bersanding dengan daging beku yang dijual sesuai HET.
Peternak dipastikan akan merugi bila harga daging sapi segar dipaksakan sesuai HET. Hal ini dikarenakan pihak pedagang pasti akan menekan harga beli dari peternak secara signifikan.
"Harga daging sapi segar idealnya memang di atas Rp 100.000 per kg, harga ini tidak bisa turun karena peternak tak mau rugi," tutur Teguh, Selasa (12/9/2017).
Saat ini harga daging sapi segar di pasaran bertahan tinggi pada harga Rp 120.000 per kg.
Teguh bilang, kebijakan HET daging beku tidak memberikan keuntungan bagi peternak. Kebijakan ini dituding hanya menguntungkan Bulog sebagai importir dan juga para distributornya.
Teguh mengaku tak keberatan dengan langkah perpanjangan HET daging beku yang artinya akan memperpanjang daging sapi murah di pasaran.
Menurutnya, konsumen di pasar sudah mengetahui plus minus daging beku tersebut dan tak akan mempengaruhi minat konsumen membeli daging segar dari para peternak, terutama di daerah.
Saat ini kebutuhan daging per kapita setiap tahunnya adalah 2,6 kg. Bila masyarakat Indonesia sebanyak 250 juta, maka kebutuhan daging sapi per tahun adalah sebesar 650.000 ton per tahun.
Baca: Tiru Budi Gunawan, Setya Novanto Juga Minta KPK Tunda Pemeriksaan Sampai Putusan Praperadilan
Ketua Umum Asosiasi Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring juga melihat, kebijakan HET daging beku tidak menimbulkan masalah kepada importir.