Ia bilang, terdapat beberapa bagian daging sapi impor yang masih dapat dihargai di bawah Rp 80.000 per kg.
Baca: Aprindo: Bank Indonesia Jangan Bikin Konsumen Resah
"Kalau daging dari segi kualitas itu ada yang mulai dari Rp 40.000-Rp 2 juta per kg. Jadi kalau harganya Rp 80.000 masih bisa dijual. Lagi pula, itu kan dijual ke pasar umum, jadi tidak masalah," tutur Thomas.
Thomas mengungkap, daging-daging dengan harga tinggi biasanya dijual ke hotel atau ke berbagai restoran yang menyajikan daging dengan kualitas tinggi dan ini adalah pangsa pasar yang diincar importir daging sapi.
Baca: Angkat Alexander Lay, Rini Soemarno Tambah Komisaris untuk Pertamina
Alhasil, penerapan HET hanya akan berdampak bagi importir yang harus bersaing di pasar ritel daging, terutama untuk segmen daging beku.
Namun menurut Thomas, penerapan HET daging beku sejatinya tak perlu dilakukan karena kehadiran daging murah asal India telah memberikan pilihan kepada konsumen. "Saya pikir penetapan HET hanya akan menguntungkan importir daging asal India karena harganya dipatok sejak awal," ujarnya.
Daging kerbau dari India memang murah. Apalagi daging kerbau itu merupakan daging perah yang tidak produktif lagi lalu dipotong, sehingga bisa dijual Rp 80.000
Reporter: Lidya Yuniartha