Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah sedang mengembangkan kawasan integrasi atau Transit Oriented Development (TOD).
Kawasan ini akan menerapkan konsep hunian yang langsung terhubung dengan pusat transportasi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pengembangan TOD sudah diterapkan di Singapura, Jepang, dan Hong Kong.
"Kita keliling ke Singapura, kita ke Hongkong, kita ke Jepang. Jadi kita mempelajari bagaimana mereka disana membuat TOD yang betul-betul bisa menampung masyarakat yang memang biasa menggunakan kereta," ujar Rini Soemarno di Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Senin (2/10/2017).
Baca: Awal Pekan, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp13.494 per Dollar AS
Rini juga menyebutkan konsep TOD yang bertujuan untuk mempermudah mobilisasi masyarakat ini kedepannya akan diterapkan di luar Jakarta.
"Bukan hanya di Jakarta saja, tapi juga di daerah. Karena kita lakukan juga di Palembang, di Balikpapan, kita lagi hitung totalnya berapa," kata Rini.
Tahun ini Rini menyebutkan ada 13 TOD yang akan dibangun.
Namun, untuk lokasi dan detilnya masih dirahasiakan.
Baca: Luhut Terbang ke AS Bahas Skema Divestasi Saham Freeport
"Kita maunya sebanyak mungkin, total tahun ini tadinya akan bangun 11 ternyata naik jadi 13 TOD, tentunya ini masih proses. Masih izin, ditiap kota-kota kan beda, sedang kita mintakan izin," ungkap Rini.
Selain Kementerian BUMN, pembangunan ini juga melibatkan Kementerian Perusahaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Serta dalam pelaksanaanya dioperatori Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Memasuki awal Oktober 2017 pemerintah telah meresmikan dua TOD yang berada di stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan dan Stasiun Pondok Cina di Depok, Jawa Barat.
Pada kawasan TOD ini hunian yang dibangun berupa rumah susun (rusun) yang dilengkapi dengan gedung parkir, zona komersil seperti kios, pusat makanan, tempat ibadah, hingga pedestrian.
Seperti di stasiun Pondok Cina, ada dua tipe rusun yang ditawarkan yaitu tipe 32 meter persegi dengan harga Rp 220 juta dan tipe 42 meter persegi dengan harga Rp 280 juta.