News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Kembangkan Lahan, Bibit Unggul, dan SDM Demi Pemerataan Ekonomi

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAKET KEBIJAKAN EKONOMI - Menko Perekonomian Damin Nasution didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung ketika meluncurkan paket kebijakan ekonomi ke-10 terkait dengan sektor investasi di kantor Kepresidenan, Komplek Istana, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016). Paket kebijakan tersebut merevisi daftar negatif investasi (DNI) yang sebelumnya diatur dalam Perpres No 34/2014 yang bertujuan memberi perlindungan terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan beberapa sektor yang sedang dikebut pemerintah untuk pemerataan ekonomi nasional.

Pertama dari sektor lahan, Darmin menyebut dari sektor lahan pemerintah ambisius dalam sertifikat tanah untuk rakyat hingga mengembangkan lahan untuk reforma agraria.

"Pertama pilarnya mengenai lahan, mulai dari sertifikasi tanah rakyat, targetnya ambisius sekali 5 juta, mungkin kenaikannya sudah cukup menggembirakan," ungkap Darmin saat ditemui di Monumen Nasional,  Jakarta Pusat, Rabu (4/10/2017).

Namun menurut Darmin dalam mengembangkan reforma agraria paling sulit dikembangkan di daerah Jawa karena lahannya sudah terbatas.

"Tanah untuk reforma agraria, yang ini yang paling sulit terutama di Jawa, karena sudah tidak ada lagi tanah di jawa," tutur Darmin.

Kemudian yang berikutnya dari sektor pertanian pemerintah tengah menyiapkan bibit-bibit tanaman unggul agar nilai produksi hasil pertanian ikut meningkat.

"Salah satu di pertanian yang tidak pernah dibenahi adalah bibit, tapi jangan biarkan rakyat memenanam tidak karu-karuan bibitnya, produktivitasnya pasti jelek," jelas Darmin.

Selanjutnya dari sektor Sumber Daya Manusia, dengan cara menciptakan siklus vokasi agar menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.

Namun pemerintah juga mengalami kendala dari sektor pengajar yang masih terbatas.

"Pilar selanjutnya adalah vokasi, kualitas SDM  ini adalah area kita sudah tertinggal jauh dibandingkan negara sekitar. Dan ini tidak mudah merancangnya, mulai ketersediaan guru, kurikulum segala macam dan kait mengkait," tutur Darmin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini