TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada November tahun ini.
WIKA Gedung akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menargetkan perolehan dana berkisar Rp 2 triliun - Rp 3 triliun.
"Akhir November kita listed (sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia)," ujar Direktur Pengembangan Investasi dan Human Capital Wika Gedung, Nur Al Fatah di Jakarta, Jumat (6/10/2017).
WIKA juga sudah mendapatkan restu dari Kementerian BUMN dalam aksi korporasi ini. Rencananya, dana yang diraih dari IPO sekitar 60-70 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha, sisanya akan dipakai modal kerja perseroan.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk, A N Steve Kosasih menambahkan bahwa WIKA Gedung meraih kontrak pembangunan properti dari WIKA Group senilai lebih dari Rp 20 triliun.
Sekitar Rp 17,3 triliun diperoleh dari kontrak konstruksi proyek-proyek pembangunan properti antara PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) dan WIKA Gedung.