TRIBUNNEWS.COM - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, dan lembaga lain tengah memperkuat sektor riil melalui dukungan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sejalan dengan visi tersebut, Citi Indonesia akan menggelar kegiatan bertajuk Citi Microentrepreneurship Awards (CMA) periode 2017-2018 sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para pengusaha mikro.
Guna menjaring pengusaha mikro potensial dari seluruh Indonesia, CMA 2017-2018 juga membuat serangkaian kegiatan yang dinamai Road to CMA 2017-2018.
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi pengusaha mikro untuk mengikuti ajang berskala internasional ini. Kota Yogyakarta dipilih sebagai kota pertama dalam avada Road to CMA 2017-2018 ini, tepatnya di Hotel Harper Mangkubumi.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengungkapkan, Citi Indonesia percaya kemandirian wirausahawan selalu berawal dari hal-hal kecil terlebih dahulu.
"Kami yakin bahwa semakin banyak masyarakat yang berani dan siap berwirausaha yang dimulai dari skala mikro, maka semakin besar peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat," katanya di sela-sela acara Road to CMA 2017-2018, Rabu (18/10/2017).
Ia juga mengungkapkan, CMA 2017-2018 ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan mengenai pentingnya kewirausahaan dan akses keuangan bagi pengusaha mikro. Ini sejalan dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Indonesia Agriculture and Financial Services Program Director, Mercy Corps Indonesia, Andi Ikhwan berharap workshop kegiatan ini dapat menarik minat para pengusaha mikro di Yogyakarta untuk dapat berpartisipasi dalam ajang tahunan Citi Microentrepreneurship Awards ini.
CMA merupakan inisiatif dan program unggulan Citi Indonesia yang didanai oleh Citi Foundation serta dilaksanakan di 30 negara, termasuk Indonesia.
Selama periode penyelenggaraan CMA di Indonesia, ajang ini telah menarik lebih dari 6.000 pengusaha mikro serta telah memberikan penghargaan ke 120 pengusaha mikro Indonesia.
Pendaftaran CMA 2017-2018 mulai dibuka sejak September - November 2017. Dari target 800 pendaftar, akan diseleksi 50 semi-finalis pengusaha mikro yang akan disurvei langsung oleh panitia.
Dalam survei tersebut para semi-finalis akan diberi penilaian dan diseleksi menjadi 20 finalis yang akan diundang dalam boot camp pada Maret 2018.
Selama boot camp, para peserta akan diberikan pelatihan dan pendidikan dari para ahli yang akan bermanfaat untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu, mereka juga akan diminta melakukan presentasi mengenai usahanya dan diberikan penilaian oleh panel juri. Acara boot camp kemudian akan langsung diikuti dengan acara pengumuman dan penganugerahan pemenang CMA 2017-2018.
Adapun syarat untuk mengikuti CMA 2017-2018:
(1) pengusaha mikro yang merupakan nasabah/ anggota sebuah LKM dan bukan merupakan finalis dari pelaksanaan CMA sebelumnya;
(2) merupakan Warga Negara Indonesia dan telah berusia diatas 18 tahun;
(3) telah menjalankan usahanya minimal selama 2 tahun;
(4) usaha yang didaftarkan merupakan sumber pemasukan utama;
(5) nilai aset usaha maksimal Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan);
(6) serta total penjualan atau omzet tahunan usaha tersebut maksimal Rp 300 juta, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).