"Untuk penjualan sebenarnya kita itu mengikuti perizinan. IMB kita baru 29 September keluar. Karena itu penjualan agak diperlambat karena harus keluar dulu perizinannya," kata Mayo.
Dengan adanya IMB yang telah keluar, Mayo memastikan, akan menggenjot penjualan. Terlebih dengan melihat pasar PGSR yang mengusung konsep lifestyle cukup potensial.
Apartemen dengan tipe studio yang dibanderol seharga Rp 500 jutaan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang bagi generasi milenial, seperti co-working space, meeting room, kafe, fitness center, kolam renang, taman, hingga jogging track.
Baca: Makam Orang yang Meninggal Hari Selasa Kliwon Dijaga Warga dan Polisi hingga 7 Malam Berturut-turut
Dari sejumlah unit yang telah terjual, 70 persen dibeli investor yang melihat peluang besar untuk menyewakan apartemen tersebut.
PGSR bakal menyediakan Divisi Rental untuk membantu para investor mencari calon penyewa apartemen mereka.
"Dengan harga sewa Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta per bulan, investor bisa mengharapkan keuntungan sekitar 8 hingga 9 persen per tahun," kata dia. (Kompas.com/Dani Prabowo)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemilik Merek Evercoss Lirik Properti, Garap Apartemen di Alam Sutera