TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jasa angkutan laut PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) memanfaatkan momentum gerak komoditas batubara yang membaik dengan menambah kapal pada 2018.
Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat mengatakan, tahun depan ada peluang utilisasi kapal 100 persen. Bila melihat harga batubara yang meningkat terus.
"Optimis dengan harga batubara yang baik dari 2014 atau 2015 sempat cukup memprihatinkan di tahun itu efisiensi dan lain-lain. Tapi sekarang dengan kenaikan signifikan dan saving yang didapat profit margin akan naik," ujar Iriawan di Gedung BEI Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Iriawan menambahkan, saat ini adanya program pemerintah terkait tpembangunan proyek listrik 35 ribu Mega watt (MW) turut mampu mendongkrak kinerja perusahaan. Terlebih di tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan 20 persen di tengah bottom line tahun ini sekitar Rp 50 miliar.
"Ada proyek power plan jadi yakin banget bisnis ini akan 10-20 tahun. Ke depan bisnisnya akan bagus," tutur dia.
PSSI berharap ke depannya dapat merealisasikan rencana untuk melakukan pengangkutan di luar batubara yakni dengan mengangkut minyak cair. Akan tetapi, pihaknya masih enggan memaparkan secara gamblang mengenai masalah tersebut.
"Memang sudah ada pembicaraan untuk merealisasi finalisasi dari kontraknya. Masih dalam pengajuan ada beberapa kapal yang udah dipropose dan masukin kontrak, permintaannya dari luar dalam bentuk pertamina atau CPO," tambahnya.
Sebagaimana gambaran, perusahaan baru saja tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Ketika pertama kali dicatatkan, saham PSSI bergerak naik 85 poin atau setara 62,96 persen ke level Rp 220 Adapun harga penawaran di level Rp 135 per saham.
Pada level itu, saham PSSI telah ditransaksikan 2.164 lot dengan frekuensi 2 kali dan nilainya yang mencapai Rp 45,39 juta.