Pada Februari 2017 lalu, lembaga Oxfam dan forum LSM internasional untuk pengembangan Indonesia INFID merilis laporan yang menyatakan bahwa harta milik empat orang terkaya di Indonesia sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin, dan ini mengacu ke Data Kekayaan Global (Global Wealth Databook).
Menurut mereka dalam pemaparannya di Jakarta, uang yang dihasilkan orang terkaya di Indonesia setiap tahunnya cukup untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di negara ini.
Laporan Oxfam dan INFID, berjudul "Menuju Indonesia yang lebih setara", menggunakan koefisien Gini (Gini Ratio) sebagai salah satu indikator yang menggambarkan tingkat ketimpangan di Indonesia. Koefisien Gini diukur berdasarkan konsumsi keluarga akan barang, jasa, dan non-jasa.
Semakin besar koefisien Gini, maka semakin lebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Karena itu, pemerintah Indonesia didesak mengurangi ketimpangan ekonomi di Indonesia, yang menempati peringkat enam dalam daftar negara dengan ketimpangan distribusi kekayaan terburuk di dunia.
Sementara pada Senin (04/12) lalu, Bank Dunia juga mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terus berlanjut dia Asia kurang efektif dalam menangani kemiskinan dalam satu dekade terakhir.
Laporan yang bertajuk Riding the Wave: An East Asian Miracle for the 21st Century itu menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi meningkat di Asia, terutama didorong oleh kesenjangan kaya-miskin di Indonesia dan Cina.
Berita Populer
-
-
Pemerintah Akan Impor Gandum untuk Pakan Ternak
-
Indonesia Gabung BRICS, Kadin Singgung Memitigasi Persaingan Global
-
Penumpang Pesawat Udara Selama Libur Nataru Tembus 9,24 Juta
-
Penyaluran Bantuan Beras Tahun Ini Akan Berlangsung 6 Bulan, Mulai Kapan?
-
Negosiasi dengan Apple, Pemerintah Didorong Kedepankan Kepentingan Ekonomi Nasional
Berita Terkini
-
Anggota DPR Soroti Pemerintah Masih Impor Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis
-
Politenik APP Jakarta dan Darya-Varia Kolaborasi Permudah UMKM Peroleh Sertifikasi Halal
-
Harga Emas Antam Hari Ini, 7 Januari 2025: Turun Rp 4.000, Jadi Rp1.535.000 per Gram
-
Dukung Ekonomi Hijau, Program Sampah Organik Diperluas ke Pengumpulan Minyak Jelantah
-
Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Kemlu RI Sebut Cermin dari Peran Aktif Sesuai Amanat Konstitusi