News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Deteksi Kiriman Narkoba, Asperindo dan BNN Terjunkan Anjing Pelacak di Warehouse JNE, DHL dan PT Pos

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anjing pelacak dari Unit K9 Polri diterjunkan untuk penyisiran narkoba pada paket kiriman dari luar negeri di 3 warehouse anggota Asperindo di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (22/12/2017).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang akhir tahun seperti momen tahun baru, peredaran narkoba dan obat terlarang disinyalir makin marak masuk ke Indonesia. Ini diduga lantaran permintaan narkoba di pasar yang meningkat tajam setiap menjelang momen pergantian tahun yang bersamaan dengan momen libur panjang, 

Mengantisipasi maraknya peredaran narkoba ini, Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar pemeriksaan random atas semua barang kiriman internasional dan domestik di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Jumat (23/12/2017) malam.

Di kegiatan ini BNN membawa serta 9 ekor anjing pelacak dari Unit Deteksi K9 Polri. Tiga ekor diantaranya diturunkan melakukan penyisiran. Masing masing adalah anjing pelacak bernama Tina (3), Bara (11), Roni (2,11 tahun), di tiga gudang besar (warehouse) milik 3 perusahaan jasa pengiriman ekspres, mulai pukul 20.30 WIB.

Penyisiran dimulai dari gudang DHL selama sekitar 40 menit dilanjutkan ke gudang PT Pos Indonesia yang berlokasi tidak jauh dari gudang DHL. Di kedua gudang ini, tiga anjing pelacak tidak menemukan indikasi ada kiriman paket narkoba.

Namun di warehouse DHL, anjing pelacak sempat mengendus-endus dua paket kiriman. Namun setelah paket tersebut dicek ulang melalui X-Ray tidak ditemukan indikasi narkoba.

Anjing pelacak dari Unit K9 Polri diterjunkan untuk penyisiran narkoba pada paket kiriman dari luar negeri di warehouse PT Pos Indonesia di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (22/12/2017).

Penyisiran terakhir dilakukan di warehouse JNE di kawasan Rawabokor, Cengkareng. Di lokasi terakhir juga tidak ditemukan adanya indikasi narkoba dalam paket kiriman yang ditangani JNE.

Amir Syarifuddin, Sekretaris Jenderal Asperindo mengatakan, operasi penyisiran narkoba dan barang terlarang ini merupakan tindak lanjut dari nota perjanjian kerjasama antara Asperindo dan BNN Nomor: NK/55/XI/2017/BNN dan Bomor 009/DPP.ASPER/PKS/XI/2017 yang ditandatangani pada 13 November 2017 lalu.

Baca: Diputuskan di Malam Natal, Gerindra Bersama PKS dan PAN Sepakat Koalisi di Lima Provinsi

Baca: Aerox Akan Hadir dengan Versi Suspensi Monoshock? Ini Tanggapan Yamaha

"Kegiatan ini adalah insiatif Asperindo sebagai kelanjutan dari MoU BNN dan Asperindo awal Januari 2017 lalu. Kegiatan ini sifatnya pencegahan dan pemberantasan karena saat ini banyak sekali kiriman narkoba yang dilakukan via jasa kiriman ekspres," ungkap Ahmad Fatoni, Kasubdit ULP Interdiksi BNN.

Aktivitas di warehouse DHL Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jumat (22/12/2017).

Fatoni menjelaskan, BNN selalu mewaspadai aneka modus penyelundupan narkoba dari luar negeri ke Indonesia.

"Modusnya sangat beragam dan sulit. Menjelang akhir tahun, paket kiriman narkoba berseliweran. Bea dan Cukai menutup jalur internasional dan BNN menutup jalan di jalur domestik. Jadi kita saat ini bekerja double gardan," ungkap Ahmad Fatoni.

Fatoni menambahkan, operasi yang dilakukan seperti ini tidak berbatas waktu. "Jadi kita punya yang namanya operasi rutin yang sifatnya targeting (mencari sasaran narkoba). Untuk yang di Asperindo ini sifatnya operasi targeting," jelasnya.

Aktivitas di warehouse JNE di kawasan Rawabokor, tidak jauh dari Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di Cengkareng, Banten, Jumat (22/12/2017).

Ke depan, operasi penyisiran semacam ini akan lebih sering dilakukan BNN bersama Asperindo.

"Pasti kita akan lakukan sesering mungkin dan tidak menutup kemungkinan bukan hanya di tiga tempat (warehouse) anggota Asperindo ini. Di luar Asperindo pun akan kita lakukan juga ke depannya. BNN lebih confident dan akan lebih lagi melakukan operasi dan hasilnya nanti kita analisis juga," lanjut Ahmad Fatoni.

Nasrullah, Security Manager DHL mengatakan, pemeriksaan dengan melibatkan anjing pelacak seperti unit K9 Polri semacam ini hanya sesekali dilakukan.

Pada Januari 2016, pernah diadakan pelacakan di kompleks pergudangan paket kiriman internasionalnya.

Pihaknya aktif menjalin kerjasama dengan BNN karena berusaha konsisten dengan aspek keamanan agar reputasi perusahaan tidak rusak oleh masuknya barang-barang ilegal ke Indonesia, termasuk narkoba.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini