Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengimbau pelaku pasar modal untuk tidak takut terhadap risiko dan tidak terjebak dalam berbagai berita tidak jelas sumber serta faktanya.
"Kesimpulannya adalah yang penting jangan takut, risiko selalu ada, tapi justu itulah peluangnya. Jangan sekali-kali keseringan baca di medsos analisa-analisa yang gak ngerti sumbernya," tutur Jokowi seusai melakukan penutupan perdagangan saham 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Menurut Jokowi, selama tahun ini hampir semua risiko yang dikhawatirkan telah terjadi, tetapi pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu melewati hal tersebut secara baik-baik saja.
"Kalau kita sampai terjebak pada ketakutan, terhadap risiko-risiko, kita akan kehilangan peluang, akan kehilangan kesempatan, karena kesempatan itu kadang datang hanya sekali," papar Jokowi.
Baca: Pertama di Indonesia, LAFFestival Hadirkan 12 Show Sensasional dalam Satu Malam
Jokowi bercerita, papa awal 2017 banyak analis mengimbau agar berhati-hati akan kenaikan suku bunga The Fed yang membuat semua mata uang dunia akan melemah, serta takut dengan kebijakan stimulus fiskal besar-besaran oleh Presiden Amerika.
Tapi apa yang terjadi, kata Jokowi, akhirnya dolar AS melemah sepanjang t2017, bahkan sudah kembali di bawah titik saat kemenangan Donald Trump menang di Pemilu Amerika tahun lalu, bahkan arus modal ke negara berkembang termasuk Indonesia juga mencapai rekor.
"Coba kita bayangkan andaikata di awal tahun karena kita ketakutan menghadapi risiko-risiko yang digambarkan tadi kemudian semua saham, semua properti kita jual, kita hanya pegang cash ,berapa keuntungan yang hilang? berapa keuntungan kita yang gagal?," ujar Jokowi.