TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) menyesalkan buruknya pelayanan di pelabuhan petikemas. Pihak SP pun menduga hal itu disebabkan vendor baru.
"Berdasar kajian SP JICT penyebab utama pelayanan JICT buruk adalah vendor baru Multi Tally Indonesia (MTI) yang tidak memiliki SDM terampil dalam mengerjakan pelayanan pelabuhan," ujar Ketua SP JICT Hazris Maslyah di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
SP JICT kata Hazris meminta agar Direksi JICT dan Pelindo II bersama pejabat negara yang berwenang di pelabuhan berhenti bermain-main dengan pelayanan publik. Hal yang dibutuhkan adalah langkah-langkah nyata untuk menghentikan berbagai insiden di JICT.
Baca: Dilarang Tenggelamkan Kapal, Menteri Susi Curhat di Youtube
"Pelindo II bersama Kementrian Perhubungan diharapkan berkonsentrasi penuh menanggulangi kasus-kasus pelayanan buruk JICT dengan mengerahkan semua kewenangan yang dimiliki," ungkap Hazris.
Menurut Hazris, SPJICT telah mengeluarkan surat edaran kepada pekerja untuk bekerja sesuai dengan SOP dan tanggung jawab masing-masing pekerjaan.
Tercatat telah terjadi 28 rehandling muatan di kapal, terjadi salah posisi muat, petikemas tidak terangkut dan kapal terlambat. Hal ini karena pegawai baru MTI tidak bisa menggunakan sistem dengan benar.
Baca: Tim Pasangan Calon Perseorangan di Pilgub Kalbar Butuh Kerja Keras
Bahkan ada truk harus menunggu sampai 32 jam untuk mendapatkan pelayanan. "Kenapa tidak malah mengembalikan pelayanan seperti semula dengan pekerjakan kembali para karyawan handal terdahulu?" kata Hazris.