News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luncurkan Education Protector, Manulife Incar Pertumbuhan Dua Digit di 2018

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen Manulife Indonesia (dari kiri ke kanan) Chief Agency Officer,Jeffrey Kie, Direktur dan CMO,Novita Rumngangun, Presiden Direktur dan CEO, Jonathan Hekster, dan Chief Distribution Officer,John Curtis, bersama anak=anak saat peluncuran produk Manulife Education Protector (MEP) di Jakarta, Selasa 9 Januari 2018.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) membidik pertumbuhan dua digit tahun ini. Hal itu melihat kondisi pasar asuransi di Indonesia yang masih potensial, meskipun berada di era tahun politik.

“Pertumbuhan dua digit jelas kami incar. Kami sudah lebih dari 30 tahun di Indonesia, sudah melewati banyak masa, jadi tahun politik tidak akan terlalu berpengaruh. Kami tetap optimistis tren penjualan Manulife tidak lesu,” ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster di sela-sela acara peluncuran produk baru Manulife Education Protector (MEP) di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Hekster optimistis, tahun ini perekonomian Indonesia tetap tumbuh, sehingga penjualan produk asuransi tetap sehat. Hal itulah yang membuat Manulife Indonesia menghadirkan produk MEP pada awal tahun. Produk itu merupakan produk kolaborasi unit link dan tradisional yang memberikan proteksi sekaligus jaminan investasi pasti.

Baca: Barcelona Bakal Obral Gerard Deulofeu Usai Philippe Coutinho Gabung

Ia mengaku kinerja Manulife Indonesia terus membaik tiap tahunnya. Tahun 2017 lalu, kata Hekster, Manulife Indonesia mencetak pencapaian yang bagus. Namun, ia enggan merinci berapa besar pencapaian yang diraih pada 2017. Pencapaian yang bagus juga diyakini akan terjadi tahun ini.

Sepanjang 2016 lampau, Manulife Indonesia meraih pertumbuhan bisnis konsolidasi yang kuat. Pertumbuhan premi bisnis baru meningkat 29% menjadi Rp 3,7 triliun dari sebelumnya Rp 2,9 triliun. Lalu, penjualan produk investasi naik 20 persen menjadi Rp 1,9 triliun dari semula Rp 1,6 triliun, sedangkan penjualan produk asuransi melonjak 39 persen menjadi Rp 1,8 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,3 triliun.

Potensi pasar di Indonesia sangat besar, hal itu terlihat dari masih rendahnya penetrasi asuransi di Tanah Air. Hal itu menjadi peluang bagi industri asuransi untuk terus bertumbuh.

Produk Unik

Sementara itu, tentang produk terbaru, Hekster menjelaskan, MEP adalah produk reguler unit link yang dihadirkan untuk membantu para orang tua mempersiapkan dana pendidikan bagi anak mereka. Produk itu didistribusikan melalui jalur keagenan.

MEP menjadi solusi terbaru untuk membantu keluarga Indonesia merencanakan tujuan finansial dengan lebih matang.

“Manfaat utama produk ini adalah ketersediaan dana pendidikan di setiap jenjang. Mulai dari sekolah dasar hingga jenjang universitas,” tutur dia.

Ia menambahkan, MEP memberi kepastian dana pendidikan saat anak berusia 18 tahun atau saat akan kuliah. Produk itu memberi manfaat edukasi hingga 170 persen dari target dana pendidikan. Nasabah dapat memilih opsi pembayaran premi 5 tahun atau 10 tahun.

“Impian setiap orang tua adalah dapat memberikan pendidikan terbaik untuk sang buah hati agar mereka dapat menjalani hidup dengan maksimal di tengah berbagai risiko kehidupan. Dengan produk ini kami membantu orang tua mempersiapkan proteksi sejak dini agar anak-anak dapat terus fokus mewujudkan impian dan aspirasi mereka,” papar Hekster.

Ia melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa biaya pendidikan di Indonesia naik rata-rata 10 persen per tahun. Artinya, kata dia, biaya pendidikan saat ini akan menjadi hampir dua kali lipat dalam tujuh tahun ke depan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini