TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang 2017, PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) berhasil meraih pencapaian volume yang signifikan untuk pengangkutan dan pemindahmuatan batu bara.
Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes, mengatakan volume yang dihasilkan dari layanan jasa kapal tunda dan kapal tongkang (tug dan barge) sebesar 9,8 juta metrik ton di 2017 atau naik 51 persen dari 2016 dan lebih tinggi 49 persen dari target 2017.
"Volume dari layanan jasa fasilitas muatan apung (Floating Loading Facility) sebesar 20,6 juta metrik ton di 2017 naik 23 persen dari 2016 dan lebih tinggi 30 persen dari target 2017," kata Imelda, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/1/12018).
Dengan total pencapaian volume di 2017 lebih tinggi sebesar 31 persen, kata Imelda, maka menjadi 30 juta metrik ton, dari 23 juta metrik ton pada 2016. Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 34 persen lebih tinggi dari 2016.
Pertumbuhan volume dan pendapatan yang sangat positif ini, dia mengaku seiring dengan usaha keras perseroan yang selalu melakukan inisiatif penghematan biaya terutama biaya teknis yang telah dimulai sejak 2015. Monitor pemakaian bahan bakar dan minyak diesel juga dilakukan secara ketat.
Dengan tren ini, menurut dia, utilisasi kapal akan tinggi dan pembelian armada kapal-kapal baru di 2018. "Kami membidik pertumbuhan volume dan pendapatan yang lebih tinggi di 2018," paparnya.
Dia menambahkan perseoran telah menambah lagi armada kapal dengan membeli satu unit tugboat baru sebagai kapal penarik senilai Rp 8,5 miliar yang baru selesai dibangun oleh galangan kapal di Samarinda. Dengan adanya penambahan kapal baru, maka jumlah armada kapal-kapal perseroan telah mencapai 37 unit tugboat dan 37 unit barge.